aku

Senin, 02 Juni 2014

POSTER

Poster atau plakat adalah karya seni atau desain grafis yang memuat komposisi gambar dan huruf di atas kertas berukuran besar. Pengaplikasiannya dengan ditempel di dinding atau permukaan datar lainnya dengan sifat mencari perhatian mata sekuat mungkin. Karena itu poster biasanya dibuat dengan warna-warna kontras dan kuat.
Poster bisa menjadi sarana iklan, pendidikan, propaganda, sosialisasi dan dekorasi. Selain itu bisa pula berupa salinan karya seni terkenal.
salah satu contoh poster adalah :
  
Jenis Poster berdasarkan Isinya 
1. Poster Niaga
Poster Niaga adalah poster yang dibuat untuk media komunikasi dalam urusan perniagaan untuk menawarkan suatu barang,atau jasa


Contoh kalimat poster niaga adalah sebagai berikut : 

  • Sampoerna Hijau, asyiknya rame-rame! (dengan gambar beberapa orang sedang berkerumun dan logo dari produk rokok tersebut)
  • Orang pintar, minum Tolak Angin! (dengan gambar orang yang sedang memegang produk Tolak Angin)
Contoh poster niaga : 


http://faizalfadli.blogspot.com/2010/02/iklan-poster-minuman-fanta.html


2. Poster Kegiatan 

Jenis poster yang kedua adalah poster kegiatan, yakni poster yang berisi pelaksanaan suatu kegiatan. Misalnya saja, kegiatan pentas seni, kegiatan seminar, kegiatan jalan sehat, dan kegiatan sosial lainnya yang bisa dikomunikasikan melalui contoh poster.

Contoh kalimat poster yang biasanya digunakan dalam poster kegiatan adalah sebagai berikut : 
  • Di dalam badan yang sehat, terdapat jiwa yang kuat! Ikutilah jalan sehat bersama Anlene yang bertempat di ----.
  • Ikutilah Bedah Buku karya penulis ------- ; yang akan diselenggarakan pada : -----
  • Jangan lewatkan aksi para bintang idola Anda di -------
Contoh poster kegiatan :


3. Poster Pendidikan

Contoh poster selanjutnya adalah poster pendidikan, yakni poster yang memiliki tujuan untuk memberi penerangan atau penyuluhan demam berdarah kepada masyarakat yang bersifat mendidik atau memberi tahu. Poster ini biasanya digunakan untuk kegiatan kebersihan, kesehatan, pendidikan, dan lain sebagainya.

Contoh kalimat poster yang biasanya digunakan dalam poster pendidikan adalah sebagai berikut : 
  • Cerdaskan bangsa bersama Penyuluhan Pendidikan di ------
  • Keluarga bahagia dengan program Keluarga Berencana : Dua anak lebih baik!
  • Lindungi Negeri ini dengan menjaga lingkungan!
Contoh poster pendidikan : 
http://pptibalikpapan.files.wordpress.com/2011/11/ppti-poster.jpg


4. Poster Layanan Masyarakat

Poster ini merupakan poster yang berisi tentang informasi mengenai pelayanan masyarakat atau pelayanan kesehatan yang berhubungan dengan kesejahteraan masyarakat.Poster ini biasanya muncul di majalah dinding kantor Desa, Kantor Kecamatan, dan 

Contoh kalimat poster layanan masyarakat : 
  • Kurangilah penggunaan kantung plastik !
  • Setiap orang berhak mendapat pelayanan kesehatan 
  • Awas ! Flu Burung
Contoh poster layanan masyarakat :

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfpIRucD5uupEGG-2PGcWpVsKIWlKvNQxZKcf9frRu3i-kuCxE6KnVRl99pbBl4zmIZ1SarIitRk5tik4KvZNtRNJDOQE48bXJ680p8c2hWLREFmz-LEMz3FUY4SQengxvGzLIbwN3gdJE/s1600/AIDS+SMU+SMP3.jpg


5. Poster Seni

Poster ini berisi mengenai ekspresi dan desain grafis yang bertujuan untuk seni. Hal ini biasanya dijadikan sebagai media komunikasi sekaligus media ekspresif bagi para pelajar dan mahasiswa dalam menuangkan ide kreativitas mereka.

Contoh poster seni  : 

http://th08.deviantart.net/fs70/PRE/i/2010/335/3/7/poster_bandung_by_zielarc-d3417sm.jpg


B. Poster berdasarkan Tujuannya 

1. Poster Propaganda

Poster ini memiliki tujuan untuk mengembalikan semangat pembaca atas perjuangan atau usaha seseorang dalam melakukan segala hal yang bermanfaat bagi kehidupan sosial. Dalam poster ini, biasanya dimunculkan beberapa kalimat persuasif yang berfungsi untuk mengajak pembaca untuk sama-sama melakukan aksi tersebut. Misalnya saja: Mari wujudkan Indonesia Sehat! (pada poster pecinta lingkungan).

Contoh kalimat  poster propaganda : Mari wujudkan Indonesia Sehat! (pada poster pecinta lingkungan)

Contoh poster propaganda :

http://dgi-indonesia.com/wp-content/uploads/2009/04/poster-produk-indonesia-han1.gif


2. Poster Kampanye 

Poster ini bertujuan untuk menacri simpati dari masyarakat pada saat akan dilakukannya pemilihan umum. Poster kampanye ini selalu muncul pada setiap kesempatan ketika pemilihan umum akan dilakukan (baik pemilihan kepala negara maupun kepala daerah). 

Contoh kalimat poster kampanye : Mari wujudkan Indonesia Jujur dan Adil (pada poster Pemilukada).

Contoh poster kampanye :



http://www.hotcards.com/images/promo/ChangetheThotObama1.jpg



3. Poster " Wanted "

Poster ini digunakan dengan tujuan untuk memuat sayembara bagi masyarakat yang menemukan orang yang dicari oleh sesorang, instansi, pemerintah, atau negara. 

Contoh kalimat poster wanted : Dicari seseorang dengan perawakan ---- (pada poster pencarian orang hilang)

Contoh poster wanted : 

http://www.utusan.com.my/utusan/special/sharlinie/poster_cari_sharlinie.jpg

4. Poster " Cheesecake "

Poster ini adalah jenis poster yang bertujuan untuk menarik perhatian publik, terutama masyarakat muda yang sedang menggandrungi sesuatu. Misalnya saja, poster yang berisi gambar anak-anak Punk, bintang Rock, dan artis pujaan remaja lainnya.

Contoh poster cheesecake :

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBkCpEIH5jgqRrPCYPvT9dv00CEBpYqH0N7g7HKXvcORdW4dDwUcF0Hx0a7F3LTUj6-FV_ww4KklilVUSUwrcViP7lq9AEHLd7HKVYw70JXdzB7m2fR4ZANld6iifH7Cbc6Jih8zqO_XU/s1600/Maxi-Posters-The-beatles---Jump-2-73214.jpg



5. Poster Film

Poster ini dibuat dengan tujuan untuk mempopularkan film-film yang diproduksi dalam industri perfilman. Poster film ini biasanya dibuat dengan menggunakan kecanggihan teknologi dan profesionalisme yang tinggi serta desainer-desainer terbaik yang sengaja disewa sehingga hal tersebut memperlihatkan adanya kemampuan finansial yang sangat tinggi dari industri perfilman. Isi dari poster film ini biasanya berupa gambar pemeran utama, nama pemeran utama, sutradara, dan kru film utama lainnya.

Contoh poster film :

http://coretanfilm.files.wordpress.com/2012/07/sang-pemimpi.jpg



6. Poster Komik 

Poster komik ini digunakan untuk memopularkan buku komik yang semapat mengalami masa kejayaan di tahun 1960-an. Untuk itu, poster komik pun dilancarkan sehingga menuai berbagai apresiasi di kalangan pembaca buku.

Contoh poster komik : 
http://imgc.allpostersimages.com/images/P-473-488-90/69/6961/3Z4K100Z/posters/looks-like-a-job-for-superman-pop-art-comics-poster.jpg

7. Poster Afirmasi

Poster ini dibuat dengan tujuan untuk memotivasi pembacanya dengan menggunakan kata-kata yang tertulis di poster tersebut. Kata-kata yang tertulis dalam poster itu biasanya mengenai kepemimpinan, kesempatan, dan lain sebagainya.

Contoh poster afirmasi :

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgW8BOzBy8XAQD130czefbbFwMAP54agy3wNI_4m3THN9BDIXmtIaxX0_Rsjr_b1GKkAf3rGLt4TEjwYJNeRcz00WJYoWWPpI2OPZVYQ781U7LI6-MYzUHHfFVGUVLd5HRkr2TuSdZUb2w/s1600/motivasi_pic_01.png


8. Poster Riset atau kegiatan ilmiah

Poster ini bertujuan untuk mempromosikan berbagai kegiatan riset atau kegiatan ilmiah sehingga mengundang para pelaku akademik untuk ikut andil dalam mengapresiasi kegiatan tersebut.

Contoh poster riset atau kegiatan ilmiah :

http://research.ui.ac.id/drpm/sites/default/files/lampiran_grantsnews/2012/10-01/poster-hibah-riset-2013.jpg


9. Poster Kelas 

Jenis poster ini tidak terllau sering muncul di sekolah-sekolah Indonesia. Jenis poster yang berasal dari Amerika ini digunakan untuk memotivasi pelajar agar bisa belajar dengan baik dan termotivasi untuk mencapai cita-cita yang diharapkannya.

Contoh poster kelas :


 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjotexmHBdBF_24V3NWm0zlqUR6Y0D-2Y6WE9rFCv7xONKTuDDxI2faPFL1lBqGtvveLbZK_f4KJ0-8qaGTLU3reOKt-wj0dqJKi5ohRB8by2gNZtjKZ_wE4Pz7JBEHxvKRugf2l64t4Ug/s1600/Giat+Belajar.jpg

10. Poster Komersial 

Poster ini merupakan poster yang sering terpampang di tempat umum, poster ini bertujuan untuk mempromosikan sesuatu yang dibuat dengan budget tertentu sesuai dengan anggaran sales promotion. Contoh poster komersial ini adalah poster niaga yang biasanya terdapat di jalan raya.

Contoh poster komersial :

http://arumwidhiap.files.wordpress.com/2013/05/nu-green-tea.jpg?w=760

GRAFIK

Grafik
Grafik adalah gambaran pasang surutnya suatu keadaan atau data yang ada dengan garis atau gambar. Grafik dibedakan menjadi tiga macam, yaitu grafik garis, grafik batang, dan grafik lingkaran.

Grafik Garis adalah lukisan naik turunnya data berupa garis yang di hubungkan dari titik-titik data secara berurutan. disini saya akan memberi contoh tentang grafik garis mengenai perbandingan perolehan suara PDIP< Partai Golkar dan Partai Demokrat pada Pemilu tahun 1999-2009

Dari grafik diatas di jelaskan bahwa partai demokrat mengalami peningkatan grafik yang sangat signifikan. Partai Golkar mengalami penurunan serta PDIP mengalami penurunan yang sangat drastis.

PETA

Peta adalah gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu melalui suatu sistem proyeksi. Peta bisa disajikan dalam berbagai cara yang berbeda, mulai dari peta konvensional yang tercetak hingga peta digital yang tampil di layar komputer.
Peta dikelompokan menjadi 5 bagian, yaitu:

Berdasarkan Isi Data yang Disajikan

  • Peta umum, yakni peta yang menggambarkan kenampakan bumi, baik fenomena alam atau budaya. Peta umum dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:
  1. Peta topografi, yaitu peta yang menggambarkan permukaan bumi lengkap dengan reliefnya. Penggambaran relief permukaan bumi ke dalam peta digambar dalam bentuk garis kontur. Garis kontur adalah garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai ketinggian yang sama.
  2. Peta korografi, yaitu peta yang menggambarkan seluruh atau sebagian permukaan bumi yang bersifat umum, dan biasanya berskala sedang. Contoh peta korografi adalah atlas.
  3. Peta dunia atau geografi, yaitu peta umum yang berskala sangat kecil dengan cakupan wilayah yang sangat luas.
Berupa Suatu Daerah / Wilayah
  • Peta khusus (peta tematik), yaitu peta yang menggambarkan informasi dengan tema tertentu/khusus. Misalnya, peta politik, peta geologi, peta penggunaan lahan, peta persebaran objek wisata, peta kepadatan penduduk, dan sebagainya.

Peta Berdasarkan Sumber nya (Data)

  • Peta turunan (Derived Map)yaitu peta yang dibuat berdasarkan pada acuan peta yang sudah ada, sehingga tidak memerlukan survei langsung ke lapangan.
  • Peta induk yaitu peta yang dihasilkan dari survei langsung di lapangan.

Peta berdasarkan bentuk/Simetrisnya

  1. Peta datar atau peta dua dimensi, atau peta biasa, atau peta planimetri yaitu peta yang berbentuk datar dan pembuatannya pada bidang datar seperti kain. Peta ini digambarkan menggunakan perbedaan warna atau simbol dan lainnya.
  2. Peta timbul atau peta tiga dimensi atau peta stereometri, yaitu peta yang dibuat hampir sama dan bahkan sama dengan keadaan sebenarnya di muka bumi. Pembuatan peta timbul dengan menggunakan bayangan 3 dimensi sehingga bentuk–bentuk muka bumi tampak seperti aslinya.
  3. Peta digital, merupakan peta hasil pengolahan data digital yang tersimpan dalam komputer. Peta ini dapat disimpan dalam disket atau CD-ROM. Contoh: citra satelit, foto udara.
  4. Peta garis, yaitu peta yang menyajikan data alam dan kenampakan buatan manusia dalam bentuk titik, garis, dan luasan.
  5. Peta foto, yaitu peta yang dihasilkan dari mozaik foto udara yang dilengkapi dengan garis kontur, nama, dan legenda.

Peta berdasarkan tingkat Skalanya/Kedetailannya

  1. Peta detail, peta yang skalanya > 1:25.000
  2. Peta semi detail, peta yang skalanya > 1:50.000
  3. Peta tinjau, peta yang skalanya > 1:250.000
         Fungsi Peta diantara nya untuk :
  • Menyeleksi data
  • Memperlihatkan ukuran
  • Menunjukkan lokasi relatif
  • Memperlihatkan bentuk
  • menunjukan bentuk

Pengertian, Tujuan, Manfaat, Dan Fungsi Media Pembelajaran

Pengertian Media Pembelajaran
            Media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan (Bovee, 1997). Media pembelajaran adalahsebuah alat yang berfungsi dan digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Pembelajaran adalah proses komunikasi antara pembelajar, pengajar, dan bahan ajar. Banyak batasan atau pengertian yan dikemukakan para ahli tentang media, diantaranya adalah: Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Asosociation of Education and Communication Technology (AECT).
            Dari pengertian diatas, secara umum dapat dikatakan bahwa substansi dari media pembelajaran adalah bentuk saluran, yang digunakan untuk menyalurkan pesan, informasi atau bahan pelajaran kepada penerima pesan atau pembelajar dapat pula dikatakan  bahwa media pembelajaran adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan dalam lingkungan pembelajar yang dapat merangsang pembelajar untuk belajar
Tujuan dan Manfaat Media Pembelajaran
            1. Tujuan Media  Pembelajaran
Tujuan media pembelajaran sebagai alat bantu pembelajaran, adalah sebagai berikut :
a. mempermudah proses pembelajaran di kelas
b. meningkatkan efisiensi proses pembelajaran
c. menjaga relevansi antara materi pelajaran dengan tujuan belajar
d. membantu konsentrasi pembelajar dalam proses pembelajaran
            2. Manfaat Media Pembelajaran
Manfaat media pembelajaran sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut :
a. pengajaran lebih menarik perhatian pembelajar sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar
b. bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat lebih di pahami pembelajar, serta memungkinkan pembelajar menguasai tujuan pengajaran dengan baik
c. metode pembelajaran bervariasi, tidak semata-semata hanya komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata lisan pengajar, pembelajar tidak bosan, dan pengajar tidak kehabisan tenaga.
d. pembelajar lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan penjelasa dari pengajar saja, tetapi juga aktivitas lain yang dilakukan seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lainya.
1. Manfaat Media pembelajaran bagi pengajar, yaitu:
            a. memberikan pedoman, arah untuk mencapai tujuan
            b. menjelaskan struktur dan urutan pengajarn dengan baik
            c. memberikan kerangka sistematis secara baik.
            d. memudahkan kembali pengajar terhadap materi pembelajaran
            e. membantu kecermatan, ketelitian dalam penyajian dalam pembelajaran.
            f. membangkitkan rasa percaya diri seorang pengajar.
            g. meningkatkan kualitas pembelajaran
2. Manfaat media  pembelajaran bagi pembelajar, yaitu:
            a. meningkatkan motivasi belajar pembelajar
            b. memberikan dan meningkatkan variasi belajar pembelajar
            c. memberikan struktur materi pelajaran
            d. memberikan inti informasi pelajaran
            e. merangsang pembelajar untuk berpikir dan beranalisis.
            f. menciptakan kondisi dan situasi belajar tanpa tekanan.
            g. pelajar dapat memahami materi pelajaran dengan sistematis yang disajikan pengajar . 
Pertimbangan Pemilihan Media
            Pertimbangan media yang akan digunakan dalam pembelajaran menjadi pertimbangan utama, karena media yang dipilih harus sesuai dengan:
            1. tujuan pengajaran
            2. bahan pelajaran
            3. metode mengajar
            4. alat yang dibutuhkan
            5. pribadi mengajar
            6. minat dan kemampuan mengajar
            7. situasi pengajaran yang sedang berlangsung
            Keterkaiatan antara  media pembelajaran dengan tujuan, materi, metode, dan kondisi pembelajar, harus menjadi perhatian dan pertimbangan pengajar untuk memilih dan menggunakan media dalam proses pembelajaran dikelas, sehingga media yang digunakan lebih efektif dan efisien untuk mencapai tujuan pembelajaran. Sebab media pembelajaran tidak dapat berdiri sendiri, tetapi terkait dan memiliki hubungan secara timbalebalik dengan  empat aspek tersebut. Dengan demikian, alat-alat, sarana, atau media pembelajaran yang digunakan harus disesuaikan dengan empat aspek tersebut, untuk mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.
Fungsi Media Pembelajaran
Media Pembelajaran berfungsi untuk merangsang pembelajaran dengan:
            1.menghadirkan obyek sebenarnya dan obyek yang langkah
            2.membuat duplikasi dari obyek yang sebenarnya
            3.membuat konsep abstrak ke konsep konkret
            4.memberi kesamaan persepsi
            5.mengatasi hambatran waktu, tempat, jumlah, dan jarak
            6.menyajikan ulang informasi secara konsisten
            7.memberi suasana yang belajar yang tidak tertekan, santai, dan menarik.
Selain fungsi diatas. Livie dan Lentz(1982) mengemukakan 4 fungsi media pembelajaran yaitu:
            1. fungsi atensi berarti media visual merupakan inti, menarik dan mengrahkan perhatian pembelajar akan berkosentrasi pada isis pelajaran
            2. fungsi afekti maksudnya media visual dapat dilihat dari tingkat kenikmaran pembelajar ketika belajar membaca teks bergambar.
            3. fungsi kognitif yaitu mengungkapkan bahwa lambang visual mempelancar pencapaian tujuan dalam memahami dan mendengar informasi
            4.fungsi kompensatoris yaitu media visual memberikan konteks untuk memahami teks dan membantu pembelajr yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali.
dari empat fungsi visual, dapat dikatakan bahwa belajar dari pesan visual memerlukan keterampilan tersendiri. tehnik afektif adalah tehnik untuk memahami tehnik pesan visual. yang terbagi dari beberapa fase seperti dibawah ini:
            1. fase diffrensiasi. yaitu dimana pembelajar mula-mula mengamati, mengidentifikasi dan menganalisis
            2. fase integrasi yaitu di mana mempelajar menempatkan unsure-unsur visual secara serempak, menghubungkan pesan-pesan visual kepada pengalaman pengalamannya.
            3. kesimpulan, yaitu dari pengalaman visualisai untuk kemudian menciptakan konseptualisasi baru dari apa yang mereka pelajari sebelumnya.
Hasil penelitian Edmund Faison, dkk dalam Nana Sudjana dan Ahmad Rivai tentng pennggunaan gambar visual dalam pembelajaran disimpulkan:
1. terdapat beberapa hasil penelitian bahwa untuk memperoleh hasil belajar bagi pembelajar secara maksimal yaitu:
            1.gambar-gambar yang digunakan harus jelas
            2.gambar harus familiar dgn pembelajar
            3.gambar yang digunakan ukurannya cukup besar
2. terdapat bukti, gambar-gambar berwarna lebih menarik minat pembelajar.
3. hasil penelitian Mabel Rudisill. gambar-ganbar yang disukai anak-anak adalah gambar-gambar berwarna yang menumbuhkan impresi atau kesan realistik.

Pemikiran Arnold J Toynbee



Sekilas Tentang Toynbee
Toynbee yang bernama lengkap Arnold Joseph Toynbee lahir di London, Inggris pada tanggal 14 April tahun 1889. Ia merupakan sejarawan besar yang menulis buku monumental yang mengulas tentang peradaban manusia, A Study of history sejumlah 12 jilid antara tahun 1934-1961 yang menuliskan tentang sebuah metahistory yang ada dalam peradaban yang mencakup kemunculan, pertumbuhan dan kehancurannya. Toynbee merupakan kemenakan dari seorang sejarawan terkenal Arnold Toynbee, di mana namanya dengan sang paman sering salah digunakan karena kemiripan nama. Dia menamatkan studinya di Winchester College dan Baliol College di Oxford Inggris kemudian pada British Archaeological School di Athena Yunani. Ia memulai karir sebagai pengajar di Balliol pada tahun 1912, dan kemudian menjadi pengajar di King’s College, London kemudian sebagai Profesor sejarah Modern Yunani dan Binzantium, menjadi guru besar sejarah internasional di Universitas London pada 1925-1946, serta pada London School Economics dan di Royal Institute of International Affairs (RIIA) di Chatam House. Kemudian ia menjadi pemimpin dari RIIA pada tahun 1925-1955 (Ekayati, 1996). Dia bekerja pada departemen Ilmu Pengetahuan di Departemen Luar Negeri Inggris dan pada saat perang dunia pertama berlangsung dan kemudian menjadi delegasi pada Paris Peace Conference pada tahun 1919 dan pada 1946 menjadi delegasi untuk acara yang sama. Bersama dengan asisten penelitinya, Veronica M. Boulter, yang kemudian nantinya menjadi istri keduanya, dia menjadi co-editor Survey of International Affairs yang diadakan RIIA. Pada saat perang dunia kedua, dia kembali bekerja di departemen luar negeri dan menjadi pembicara pada seminar tentang perdamaian.



Pemikiran toynbee tentang peradaban adalah bahwa peradaban selalu mengikuti alur mulai dari kemunculan sampai kehancuran. Teori Toynbee ini senada dengan hukum siklus. Artinya ada kelahiran, pertumbuhan, kematian, kemudian disusul dengan kelahiran lagi, dan seterusnya. Pemikiran Toynbee ini senada dengan teori yang berkembang di Yunani pada masa pra-Socrates.
Mengacu pada pemikiran Toynbee tentang terbentuknya gereja universal, munculnya penyelamat atau Al Mahdi, pernyataan bahwa peradaban adalah “tangan pelayan” dari agama, dan fungsi historis peradaban adalah sebagai batu loncatan menuju wawasan keagamaan maka secara tidak langsung pemikiran ini senada dengan pemikiran para pemikir patristik, seperti St Augustinus. Lebih lanjut lagi Toynbee menyatakan bahwa keruntuhan kebudayaan bisa dihentikan. Upaya menghentikan keruntuhan kebudayaan/peradaban yang mungkin berhasil ialah dengan penggantian segala norma-norma kebudayaan dengan norma-norma ketuhanan (Ali, 1961:85-87). Lebih lanjut lagi, ia menyatakan bahwa dengan penggantian itu, tampaklah pula tujuan gerak sejarah ialah kehidupan ketuhanan, atau dengan bahasan yang lebih konkret adalah Kerajaan Allah. Mengenai pandangan ini Ali menyatakan bahwa teori Toynbee merupakan muara teori Augustinus, yatu Civitas Dei (Purnomo, 2003:38; Ali, 1961:85-87).
Dari sekian banyak karya dari Toynbee, baik sebagai penulis utama, kontributor, editor, translator, serta pemberi kata pengantar dan pendahuluan, karya yang paling monumental dari Toynbee adalah bukunya yang ditulis mulai dari tahun 1930-an sampai tahun 1961, yaitu A Study of History. Buku ini terdiri dari 12 jilid, yang masing-masing jilid menerangkan tahapan dalam peradaban mulai dari kemunculan, pertumbuhan, dan kehancuran.
Konsep Peradaban Toynbee
Toynbee membagi sejarah dunia dalam 26 peradaban. Dari jumlah peradaban itu 16 telah musnah, tiga lebur, sementara itu 7 lainnya masih bertahan. Ketujuh peradaban itu kemudian dikombinasikan menjadi lima, yaitu (1) Peradaban Barat, (2) Kristen Ortodoks, termasuk Eropa Tenggara, (3) Islam, (4) Hindu, dan (5) Timur Jauh, termasuk di dalamnya Cina, Jepang, dan Korea (Ekayati, 1996). Pembagian sejarah ini yang mendasari dilakukannya kajian tentang peradaban dalam bukunya, A Study of History. Peradaban-peradaban yang menjadi kajian dari Toynbee adalah Mesir, Andean, Sinic, Minoan, Sumeria, Maya, Indic, Hittite, Hellenik, Peradaban Barat, Kristen Kaum ortodox di Rusia dan Eropa, Cina dan timur jauh (Korea/Jepang),Iran, Arab, Hindu, Mexic, Yucatek, dan Babylonia. Selainj itu ada empat 'abortif civilisations' ( Kristen Barat Jauh, Kristen timur Jauh, Syriac, dan Scandinavia) dan lima peradaban yang bertahan (arrested civilization) yaitu Polinesia, Eskimo, Nomadic, ottoman, dan Spartan. Dari sekian peradaban yang ditelitinya total ada tiga puluh peradaban.
Dalam mengaji peradaban itu, Toynbee melakukan pendekatan yang sama (Sztompka, 2004:173-174). Ia dengan detail mengulas tentang asal usul, pertumbuhan, kemuduran, status universal, dan disintegrasi. Ia membuat generalisasi berdasarkan semua bukti historis yang pernah tercatat. Menurutnya, unit studi sejarah yang tepat bukan keseluruhan umat, bukan pula satu negara-bangsa tertentu tetapi adalah “unit menengah” yang rentangan ruang dan waktunya lebih besar daripada sebuh masyarakat tertentu tetapi lebih kecil daripada kemanusiaan, yakni peradaban. Gagasan tentang adanya keunikan atau potensi dominan dalam setiap peradaban muncul kembali. Contohnya, estetika dalam peradaban Hellenis; agama dalam peradaban Hindu; ilmu dan teknologi dalam peradaban Barat.
Toynbee melihat gejala peradaban sebagai sebuah siklus. Dalam pandangan ini peradaban, seperti halnya riwayat organisme hidup, mengalami tahap-tahap kelahiran, tumbuh dewasam dan runtuh. Dalam proses perputaran itu sebuah peradaban tidak selalu berakhir dengan kemusnahan total. Terdapat kemungkinan bahwa proses itu berulang, meskipun dengan corak yang tidak sepenuhnya sama dengan peradaban yang mendahuluinya (Rahardjo, 2002:5-12). Toynbee menyatakan bahwa peradaban peradaban baru yang menggantikannya itu dapat mencapai prestasi melebihi peradaban yang digantikannya. Lebih lanjut lagi bagi Toynbee peradaban adalah suatu rangkaian siklus kehancuran dan pertumbuhan, tetapi setiap peradaban baru yang kemudian muncul dapat belajar dari kesalahan-kesalahan dan meminjam kebudayaan dari tempat lain. Dengan demikian, memungkinkan setiap siklus baru memunculkan tahap pencapaian yang lebih tinggi. Ini berarti setiap siklus dibangun di atas peradaban yang lain (Rahardjo, 2002:5-12).
Toynbee membagi pentahapan ke dalam tiga periode utama, yaitu geneses, growth, dan breakdown. Namun karena Toynbee memberikan perhatian paling besar pada periode ketiga, maka bagian ini masih disambung lagi dengan tahap-tahap disintegrations, universal states, universal churches, dan heroic ages, yang menandai akhir suatu siklus dan awal siklus baru. Disamping itu Toynbee dalam bukunya A Study of History masih menambahkan aspek-aspek lain dari gejala peradaban, yakni contacs between civilization in space, dan contact between ciivlization in time.
Peradaban bagi Toynbee bermula ketika manusia mampu menjawab tantangan lingkungan fisik yang keras kemudian berhasil juga dalam menjawab tantangan lingkungan sosial. Pertumbuhan terjadi tidak hanya ketika tantangan tertentu berhasil diatasi, tetapi juga karena mampu menjawab lagi tantangan berikutnya. Kriteria pertumbuhan itu tidak diukur dari kemampuan manusia mengendalikan lingkungan fisik (misalnya melalui teknologi), atau pengendalian lingkungan sosial (misalnya melalui penaklukan), melainkan diukur dari segi peningkatan kekuatan yang berasal dari dalam diri manusia, yakni semangat yang kuat (self determination) untuk mengatasi rintangan-rintangan eksternal. Dengan kata lain, kekuatan yang mendorong pertumbuhan itu bersifat internal dan spiritual (Rahardjo, 2002:5-12).
Mengapa peradaban bisa muncul? Pertanyaaan itulah yang mengawali pemikiran Toynbee tentang munculnya peradaban. Pada mulanya ia berpikiran bahwa faktor gen dalam ras dan kondisi lingkungan fisiklah yang menjadi landasan utama munculnya peradaban. Akan tetapi pada akhirnya pemikiran tesebut digugurkannya sendiri. Tidak ada ras yang superior dan tidak ada lingkungan fisik yang benar-benar menciptakan peradaban dalam sendirinya. Hal ini dikarenakan ras dan lingkungan fisik hanya bersifat membantu perkembangan peradaban (Lauer, 2001:49-57).
Peradaban muncul karena dua faktor yang berkaitan: adanya minoritas kreatif dan kondisi lingkungan. Antara keduanya tak ada yang terlalu menguntungkan atau terlalu merugikan bagi pertumbuhan kultur. Mekanisme kelahiran dan dinamika kelangsungan hidup kultur dijelmakan dalam konsep tantangan dan tanggapan (challange and response). Lingkungan (mula-mula alamiah, kemudian juga sosial) terus menerus menantang masyarakat, dan masyarakat melalui minoritas kreatif menentukan cara menanggapi tantangan itu. Segera setelah itu tantangan ditanggapi, muncul tantangan baru dan diikuti oleh tanggapan berikutnya (Sztompka, 2004:173-174).
Toynbee memperkenalkan sejarah dalam kaitan dengan challenge-and-response. Peradaban muncul sebagai jawaban atas beberapa satuan tantangan kesukaran ekstrim, ketika "minoritas kreatif" yang mengorientasikan kembali keseluruhan masyarakat. Minoritas kreatif ini adalah sekelompok manusia atau bahkan individu yang memiliki "self-determining" (kemampuan untuk menentukan apa yang hendak dilakukan secara tepat dan semangat yang kuat). Dengan adanya minoritas kreatif, sebuah kelompok manusia akan bisa keluar dari masyarakat primitif.