aku

Kamis, 18 Desember 2014

Imperialisme

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Imperialisme ialah sebuah kebijakan di mana sebuah negara besar dapat memegang kendali atau pemerintahan atas daerah lain agar negara itu bisa dipelihara atau berkembang. Negara – negara imperialis mempunyai tujuan – tujuan tertentu dalam menguasai suatu negara, misalnya dengan mengeruk kekayaan negara tersebut di bidang sumber daya, kemudian menyebarkan agama serta mencari kejayaan. Namun tidak hanya itu, negara – negara imperialis tersebut juga mempunyai tujuan untuk menjadikan negara jajahannya sebagai penghasil bahan mentah dan sebagai pasar bagi hasil produksinya serta sebagai penanaman modal. Oleh karena tujuan – tujuan tersebut , maka banyak negara – negara di dunia seperti Amerika, Italia, Inggris, Jepang dan lain – lain yang menerapakan imperialisme di berbagai negara yang mempunyai sumber daya melimpah serta trgolong negeri yang terbelakang dan mudah untuk di takhlukkan, contohnya Indonesia.
Sehingga akibatnya pun sangat merugikan negara jajahan, karena negara imperialis semakin kaya dengan adanya hasil eksploitasi dari negara jajahan sedangkan negara jajahan semakin miskin dengan adanya hal tersebut.

1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa pengetian imperialisme?
2.      Apa faktor – faktor yang mendorong terjadinya imperialisme?
3.      Bagaimana bentuk – bentuk Imperialisme?
4.      Bagaimana dampak atau akibat dari imperialisme?
5.      Bagaimana imperialisme di Indonesia?

1.3   Tujuan
1.  Untuk mengetahui pengetian imperialiesme
2.  Untuk mengetahui faktor – faktor yang mendorong terjadinya imperialisme
3.  Untuk mengetahui bentuk – bentuk Imperialisme
4.  Untuk mengetahui dampak atau akibat dari imperialisme
5.   Untuk mengetahui imperialisme di Indonesia

BAB 2
PEMBAHASAN

2.1    Pengertian Imperialisme
Imperialisme berasal dari kata imperium dalam bahasa latin “imperare” yang berarti ‘memerintah’. Orang yang diberi hak memerintah disebut imperium. Biasanya yang diberi imperium adalah seorang raja. Oleh karena itu raja disebut sebagai imperator.
Istilah imperialisme pertama kali muncul di Inggris pada akhir abad XIX, yaitu ketika Disraeli di angkat menjadi perdana mentaeri Inggris pada tahun 1874 – 1880). Disraeli sebagai tokoh poltik konservatif mencurahkan perhatiannya untuk perluasan kerajaan Inggris. 
Mengenai pengertian imperialisme ada beberapa tokoh yang mengemukakan, diantaranya sebagai berikut.
a.    T.Parker Moon, imperialisme adalah nafsu suatu bangsa untuk mendapatkan koloni-koloni karena dorongan idealismme dan ovonturisme.
b.    Dr. J. Barstra, mendefinisikan imperialisme sebagai usaha suatu negara untuk memperluas daerah kekuasaannya, baik dengan cara menaklukkan negeri – negeri yang karena letak geografisnya yang mendatangkan bahaya apabila negara – negara tersebut jatuh ke negara saingannya maupun dengan cara merampas daerah – daerah yang dapat dijadikan sebagai pasar yang baik atau tempat yang memberikan bahan – bahan pokok untuk industri – industri dalam negeri.
c.    J.A Habson, imperialisme adalah akibat dari sistem perekonomian yang buruk. Barang yang melimpah di dalam negeri mendorong para produsen untuk mencari daerah pasaran dan menimbulkan imperialisme.
d.   J. Schumpeter, imperialisme adalah suatu kecenderungan dari suatu negara untuk melakukan ekspansi yang tidak terbatas dengan mengggunakan kekerasan.
e.    Ir. Sukarno, imperialisme adalah suatu keharusan yang di tentukan oleh tinggi rendahnya ekonomi suatu pergaulan hidup. Imperialisme bukan saja sistem atau nafsu menaklukkan negeri atau bnagsa lain, melainkan dapat juga hanya nafsu atau sistem memepengaruhi ekonomi negara dan bangsa lain.
f.     Kaum marxist, imperialisme adalah politik luar negeri yang tidak dapat di elakkan bagi negara-negara yang memiliki” kapitalisme kelewat masak’. Lenin mengidentifikasikan imperialisme adalah kapitalisme yang berada  dalam taraf perkembangan tinggi, yaitu dalam taraf tingkat monopoli.
g.         Kaum sosial-demokrat, imperialisme adalah suatu konsekuensi dari sistem
produksi kapitalis.

Dari pendapat para ahli di atas , maka dapat disimpulkan bahwa  imperialisme merupakan suatu kebijakan suatu negera untuk menguasai negara lain dengan tujuan mengeksploitasi sumber daya nya, penyebarkan agama, dan mendapatkan kejayaan serta untuk mendapatkan bahan baku dari negara tersebut dan menjadikan negara tersebut sebagai pasar bagi hasil produksinya.

2.2    Faktor – Faktor Yang Mendorong Terjadinya Imperialisme
     Terdapat beberapa faktor yang mendorong suatu negara untuk menjalankan imperialisme, yaitu:
1.  Keinginan untuk menjadi jaya, serta menjadi bangsa yang terbesar di seluruh dunia.
Pada zaman kuno, ketika kebesaran suatu bangsa itu di ukur dengan luas daerah yang dipemerintahnya, maka imperialisme itu tidak lain hanyalah “prestige politic belaka.
2.  Perasaan superioritas (racial superiority)
Merupakan perasaan yang menganggap bangsanya paling istimewa daripada yang lain. Tiap bangsa mempunyai harga diri. Jika harga diri ini menebal, maka akan menjadi kesombongan dan menimbulkan anggapan, bahwa negara mereka lah yang teristimewa di dunia serta berhak menguasai, mengatur, atau memimpin bangsa lainnya, contohnya adalah negara Jepang dan Jerman pada masa Hitler. Anggapan racial superiority ini mudah menjadi imperialisme yang berbentuk “mission sacre” (panggilan suci) terhadap bangsa lainnya, untuk mengatur kembali dunia ini agar mendapat kebahagiaan.
3. Usaha untuk menyebarkan agama  atau ideologi
Tujuan utama bukan imperialisme tetapi penyebarkan agama  atau ideologi. Biasanya jika penyebaran agama ini tidak didukung oleh pemerintah negara,  maka tujuan utamanya terdesak dan merosot dan hanya dijadikan alasan untuk membenarkan tindakan imperialisme.
4. Letak suatu negara yang secara geografis dianggap tidak menguntungkan
Perbatasan suatu negara mempunyai arti yang sangat penting bagi politik negara. Suatu negara lebih suka mempunyai batas alam daripada batas – batas bugatan manusia. Batas alam dianggap lebih tepat bagi pertahanan negara.
5. Faktor ekonomi
Ekonomi merupakan faktor terpenting dari timbulnya imperialisme terutama imperialisme modern.
Faktor ini meliputi:
a.  Keinginan untuk mendapatkan kekayaan dari suatu negara
b. Keinginan untuk ikut dalam perdagangan dunia, yaitu dengan cara menguasai pelabuhan – pelabuhan penting bagi perdagangan internasional
c. Keinginan untuk menguasai perdagangan, yaitu dengan cara merebut sumber – sumber perdagangan atau daerah di sepanjang jalan perdagangan.
d. Keinginan untuk menjamin kelancaran industri
     Yaitu mencari daerah jajahan untuk digunakan sebagai tempat mendapatkan bahan mentah, pemasaran hasil industri dan juga sebagai tempat penanaman modal.

2.3 Bentuk – Bentuk Imperialisme
a. Berdasarkan tujuannya, imperialisme dibedakan menjadi 2 yaitu:

1. Imperilaisme Kuno (ancien imperialisme)
Merupakan suatu bentuk perluasan daerah jajahan untuk kepentingan penyebaran agama, mendapatkan kekayaan, dan menambah kejayaannya. Dengan simbolnya 3 G, yakni Gospel, Gold, dan Glory. Pelopor imperialisme kuno ini adalah portugis dan spanyol
2. Imperialisme Modern (modern imperialisme)
Merupakan suatu bentuk perluasan daerah jajahan yang terdorong oleh kepentingan ekonomi. Imperialisme timbul setelah revolusi industri. Industri besar – besaran yang yang timbul sebagai akibat revolusi industri membutuhkan bahan mentah yang banyak dan pasar yang luas. Mereka mencari tanah jajahan untk dijadikan sebagai sarana untuk mendapatkan bahan – bahan mentah dan sebagai tempat pemasaran bagi hasil – hasil produksinya, tidak hanya itu, tanah jajahan juga sebagai tempat penanaman modal bagi surplus-kapital. Itulah sebabnya negara-negara imperialis berlomba-lomba untuk mendapatkan tanah jajahan yang akan di jadikan sumber bahan mentah, pasaran hasil industri, penanaman  modal, dan bahkan mendapatkan tenaga buruh yang murah.
Pelopor imperialisme modern ini adalah  Inggris, Perancis, Belanda Jepang Amerika dan Italia

                 Baik imperialisme kuno maupun imperialisme modern bertujuan untuk menguasai atau mempengaruhi negara atau bangsa lain, karena desakan sosial-ekonomi di negara kapitalis-imperialis itu. Jadi akar imperialisme itu terletak pada desakan sosial – ekonomi di negara kapitalis-imperialis.

              Meskipun pada hakikatnya sama, namun kedua macam imperialisme tersebut mempunyai perbedaan, antara lain:
1. Imperialisme kuno yang dipelopori oleh Spanyol dan Portugis dilaksanakan dengan cara menaklukkan negara atau bangsa lain dan ditujukan untuk menjamin perdagangannya. Sedangkan imperialisme modern yang dipelopori oleh Inggris, Perancis, Jepang, Italia dan Amerika bertujuan untuk memenuhi kebutuhan industri dan modalnya yang berlebihan. Dalam mencapai tujuannya tidak selalu dengan penaklukkan – penaklukkan atau dominasi terhadap politik negara atau bangsa lain tetapi dapat dengan cara yang lebih halus yaitu melalui eksploitasi atau penetrasi kebudayaan.
2. Dalam imperialisme kuno, imperatornya hanya mengambil barang – barang dari tanah jajahan tanpa menjanjikan balasan barang – barang kepada tanah jajahan itu. Sedangkan dalam imperialisme modern, penjajah mengekspor hasil industri ke tanah jajahan selain diambil bahan – bahan mentahnya, juga dijadikan sebagai tempat pemasaran hasil industri dan juga sebagai tempat penanaman modal.
                 Selain perbedaan di atas, masih terdapat perbedaan mengenai corak imperialisme dari masing – masing negara. Perbedaan ini disebabkan oleh perbedaan sifat kapitalisme di negeri induk. Perbedaan corak imperialisme ini mengakibatkan corak poltik colonial yang dilakukan oleh pemerintah colonial di tanah jajahannya masing – masing.

b. Berdasarkan bidang yang ingin di capai, imperialisme di bedakan menjadi :

1.   Imperialisme politik
    Bentuk imperialisme ini bertujuan untuk memperoleh pengawasan politik terhadap suatu bangsa atau negara dengan cara pembentukan pemerintahan kolonial. Motif utama dari imperialisme politik adalah untuk memeperoleh prestise dengan cara pemebentukan imperialisme atau menutup ketidakpuasan di dalam negeri dengan cara melakukan politik di luar negeri.
2.   Imperialisme Militer
     Imperialisme militer bertujuan untuk memperoleh daerah yang strategis, pelabuhan, atau urat nadi lalu lintas. Daerah-daerah koloni dapat menghasilkan tenaga manusia dan dapat juga memegang peranan penting dalam menjamin kepentingan negara yang berkuasa. Penguasaan atas daerah seprti selat gibraltar, terusan suez, panama singapura, hong kong, dan lain-lain adalah sasaran utama imperialisme. Akan tetapi dengan hasil perkembangan teknologi modern misalnya pesawat terbang atau peluru kendali maka peranan ”posisi kunci” ini mulai berkurang.
3.   Imperialisme kebudayaan
    Suatu bentuk imperialisme yang berusaha menguasai jiwa dari suatu negara. Dalam kebudayaan terdapat jiwa dari suatu bangsa. Jika kebudayaan itu dapat dirubah maka berubah pula jiwa dari bangsa itu. Penjajah biasanya selalu berusaha merubah, melenyapkan atau bahkan mengganti kebudayaan suatu bangsa dengan kebudayaan penjajah. Jadi jiwa bangsa jajahan itu dibuat sama dengan jiwa penjajah. Menguasai jiwa suatu bangsa bararti menguasai segala – galanya dari bngsa itu.
   Contoh dari imperialisme ini adalah Eropanisasi dan Japanisasi. Biasanya jenis ini menyertai imperialisme politik, militer, atau ekonomi. Jenis imperialisme ini banyak di lakukan oleh spanyol dalam usaha untuk menguasai dunia, terutama di Amerika Tengah dan Selatan. Begitu pula pada waktu Hitler mengadakan ekspansi dan Rusia dalam usahanya menguasai pemikiran manusia.
    Dalam sejarah, dapat dilihat bahwa Nazi-Jerman dan Rusia sangat berhasil dalam memperkembangan jenis imperalisme kebudayaan ini. Khususnya Rusia berhasil membentuk dan mempropagandakan sistem sosial dan ideologi komunismenya kepada sejumlah besar bangsa di dunia ini. Bahkan, imperalisme kebudayaan Rusia berhasil pula menguasai jalan pikiran orang-orang penting dalam percaturan politik dunia.
4.   Imperalisme Ekonomi
    Tujuan imperalisme ekonomi adalah penguasaan daerah yang terbelakang untuk penanaman modal yang berlebihan, pengambilan bahan mentah, dan pasaran industri. Bentuk imperalisme ekonomi antara lain sebagai berikut.
·      Imperalisme agraris, yaitu yang berkaitan dengan usaha memperoleh konsesi tanah yang luas dalam jangka panjang demi kepentingan pengusaha perkebunan di negara induk.
·      Imperalisme dagang, yaitu yang berkaitan dengan usaha memperoleh hak-hak dagang tertentu.
·      Imperalisme manajerial, yaitu berkaitan dengan usaha meniadakan perusahaan lain dan membentuk perusahaan-perusahaan baru untuk kepentingan negara induk.
·      Imperalisme keuangan, yaitu berkaitan dengan kredit power oleh Negara induk yang maju dalam menguasai bangsa yang lemah keuangannya.
      Cara-cara atau metode penguasaan dari imperalisme beraneka ragam dan dapat membentuk penguasaan mutlak dengan kekuatan militer atau “perlindungan” oleh suatu kekuatan besarterhadp bangsa/ Negara “kecil” atau dalam bentuk hak istimewa (privilege) dalam hal penggunaan daerah, pelabuhan, atau hak istimewa dalam perdagangan.

2.4    Dampak Imperialisme
1.   Dampak politik:
a.    Terciptanya tanah-tanah jajahan
b.    Politik pemerasan
c.    Berkorbarnya perang kolonial
d.   Timbulnya politik dunia
e.    Timbulnya nasionalisme
2.  Dampak Ekonomis:
a.    Negara imperialis merupakan pusat kekayaan, negara jajahan lembah kemiskinan
b.    Industri negara imperialis menjadi besar, perniagaan bangsa jajahan lenyap
c.    Perdagangan dunia meluas
d.   Adanya lalu-lintas dunia (wereldverkeer)
e.    Berkembang penanaman modal di daerah jajahan oleh kaum partikelir/swasta
f.     Kekuatan ekonomi penduduk asli tanah jajahan lenyap

3.  Dampak sosial dan budaya
a.    Negara imperialis hidup mewah sementara yang dijajah serba kekurangan karena rakyat dibebankan berbagai macam kewajiban tanpa memiliki hak
b.    Negara imperialis menjadi negara yang maju, sedangkan negara yang dijajah menjadi negara yang terbelakang
c.    Segala hak ada pada negara imperialis, orang yang dijajah tidak memiliki hak apa-apa
d.   Negara jajahan semakin miskin
e.     Kebudayaan penduduk asli digeser dan dipengaruhi oleh kebudayaan bangsa Eropa.

2.5    Imperialisme di Indonesia

A.    Latar belakang kedatangan bangsa Asing di Indonesia

      Pada awal kedatangannya, bangsa-bangsa Barat menjadikan Indonesia sebagai tujuan perdagangan dan pelayaran. Perkembangan selanjutnya, dengan paham dan dasar pemikiran yang mereka miliki, Indonesia dijadikan sebagai salah satu daerah jajahan.
Faktor yang melatarbelakangi kedatangan bangsa Barat ke dunia Timur adalah banyaknya perubahan di Eropa yang meliputi berbagai aspek kehidupan, di antaranya sebagai berikut :
1.    Runtuhnya Kekaisaran Romawi
                    Pada masa kejayaannya, kekuasaan kekaisaran Romawi meliputi hampir seluruh Eropa, Afrika Utara, dan Afrika Barat. Kekaisaran Romawi mengalami kejayaan pada masa pemerintahan Kaisar Octavianus Augustus. Namun, pemerintahan ini akhirnya runtuh pada tahun 476 M. Hubungan dagang yang terjalin antara Eropa dengan Asia pun mengalami kemunduran, bahkan berakibat kemerosotan di segala bidang kehidupan. Zaman kemunduran ini disebut zaman kegelapan (Dark Ages). Runtuhnya Romawi mengakibatkan tata kehidupan bangsa-bangsa Eropa yang semula berkiblat pada hukum Romawi menjadi kacau.
2.    Perang Salib
Perang ini terjadi dengan melibatkan orang-orang Kristen Eropa yang berhadapan dengan orang Turki Seljuk dan orang-orang Arab. Disebut Perang Salib karena pasukan Kristen menggunakan tanda salib dalam pakaian mereka. Sementara bagi orang Islam, perang ini disebut dengan perang suci. Perang Salib berlangsung kurang lebih 200 tahun yang terbagi dalam tujuh periode.
Penyebab perang ini salah satunya memperebutkan kota suci Yerusalem. Pahlawan Islam yang terkenal dalam perang ini adalah Salahuddin Al Ayyubi yang berhasil merebut kembali Kota Yerusalem yang telah dikuasai kerajaan Kristen selama hampir 100 tahun. Salahuddin mengalahkan pasukan Salib dalam Perang Khitin. Selanjutnya Raja Inggris Richard The Lion Heart menghimpun kekuatan raja-raja Eropa untuk mengambil kembali Kota Yerusalem. Namun, mereka gagal dan pulang ke Eropa dengan membawa kekalahan.
Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya Perang Salib adalah sebagai berikut :
·           Adanya larangan bagi peziarah-peziarah Kristen untuk mengunjungi Yerusalem.
·           Merebut Spanyol yang telah tujuh abad dikuasai oleh Dinasti Umayyah.
·           Paus Urbanus berusaha untuk mempersatukan kembali gereja Roma dengan gereja di Romawi Timur, seperti di Konstantinopel, Yerusalem, dan Alexandria.
Dampak adanya Perang Salib adalah sebagai berikut :
a)         Jalur perdagangan Eropa dan Timur Tengah menjadi terputus. Apalagi dengan dikuasainya Konstantinopel, maka para pedagang Eropa mulai mencari jalan lain untuk mendapatkan rempah-rempah secara langsung.
b)        Bangsa Eropa mulai mengetahui kelemahan dan ketertinggalan mereka dari orang-orang Islam dan Timur, sehingga mereka mencoba untuk mengejar ketertinggalan itu dengan pengembangan Iptek secara besar-besaran.
c)         Adanya motif balas dendam di kalangan orang-orang Kristen terhadap orang muslim karena kekalahannya dalam peperangan di dunia Timur dalam rangka menguasai jalur perdagangan. 

3.    Jatuhnya Konstantinopel ke Tangan Turki Utsmani
Pada awalnya bangsa-bangsa Eropa memperoleh rempah-rempah dari Asia, termasuk dari Indonesia melalui para pedagang muslim yang banyak berdagang di kawasan Laut Tengah. Akan tetapi, semua itu berubah pada tahun 1453 ketika Khalifah Utsmaniyah yang berpusat di Turki berhasil menguasai Konstantinopel yang sebelumnya merupakan wilayah kekuasaan Kerajaan Romawi–Byzantium.
Jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki Utsmani yang dipimpin Sultan Muhammad II menimbulkan kesulitan bagi bangsa-bangsa Eropa, terutama dalam bidang perdagangan. Oleh karena itu, bangsa-bangsa Eropa mulai berpikir untuk mencari daerah penghasil barang-barang yang dibutuhkannya, terutama rempah-rempah secara langsung.

4.    Penjelajahan Samudra
          Faktor-faktor yang mendorong bangsa Eropa melakukan penjelajahan samudera adalah sebagai berikut:
·      Teori Heliosentris dari Copernicus yang menyatakan bahwa bumi itu bulat mendorong kawan-kawan Copernicus ingin membuktikannya. Salah satunya ialah Ferdinand Magellan, pelaut pertama yang berhasil mengelilingi dunia dan membuktikan bahwa bumi memang bulat, serta laut-laut di bumi saling berhubungan. Teori ini membantah Teori Geosentris dari Ptolomeus yang menyatakan bumi datar.
·      Kisah perjalanan Marco Polo ke dunia Timur (Cina) yang tertuang dalam buku yang ditulis oleh temannya, Rustichello, yang berjudul The Travels of Marco Polo (Perjalanan Marco Polo). Selama ratusan tahun, catatan perjalanan Marco Polo ini menjadi sumber informasi tentang Cina bagi bangsa Eropa.
·      Penemuan kompas, mesiu, navigasi, peta, dan peralatan pelayaran.
·      Adanya ambisi untuk melaksanakan semboyan 3 G, yaitu gold (mencari emas atau kekayaan), glory (mencari keharuman nama, kejayaan, dan kekuasaan), dan gospel (menunaikan tugas suci menyebarkan agama Nasrani).
·      Portugis dan Spanyol merupakan bangsa Eropa yang menjadi pelopor penjelajahan samudra. Semangat para pelaut inilah yang selanjutnya mendorong penjelajahan samudra oleh bangsa-bangsa Eropa lain.

 B.   Kekuasaan Bangsa-Bangsa Barat Di Indonesia

Ø PORTUGIS
Bangsa Portugis berhasil menanamkan kekuasan di Indonesia dari tahun 1511-1641. Pada tahun 151, armada penjelajah Portugis di bawah pimpinan Alfonso de Albuquerque tiba di Malaka dan terlibat peperangan dengan Sultan Malaka, Sultan Mahmud Syah. Alfonso mengerahkan 18 buah kapal perang ke Malaka. Dalam peperangan tersebut, Portugis berhasil memaksa Kerajaan Malaka untuk menyerah. Portugis menguasai Malaka sejak bulan November 1511. Setelah Malaka di kuasai Potrugis, perdagangan interinsuler yang bebas berubah menjadi perdagangan monopoli oleh Portugis.
Pada tahun 1522, dari Pulau Hulu, bangsa Portugis melanjutkan perjalanan ke pulau ternate, Pelayaran ini dimaksudkan untuk menguasai daerah utama penghasil rempah-rempah di Indonesia. Kedatangan armada bangsa Portugis ke Ternate disambut baik oleh raja-raja Ternate. Apalagi saat ini Portugis banyak membantu Ternate dalam pertikaian melawan Tidore. Kekuasaan bangsa Portugis di Ternate ditandai dengan pendirian benteng dan monopoli perdagangan rempah-rempah.
Setelah praktek monopoli yang dilakukan Portugis semakin nyata merugikan Ternate, para penguasa Ternate menolah Portugis. Puncak dari penolakan tersebut terjadi ketika Sultan Hairun, Raja Ternate dibunuh oleh Portugis. Pada tahun 1575 rakyat Ternate, dibawah pimpinan Baabullah, putra Sultan Hairun menyerang Portugis dan mengusir dari wilayah Maluku.  
Kekuasaan Portugis di Indonesia banyak mendapat perlawanan dari bangsa Indonesia. Beberapa penyebabnya antara lain :
a. Bangsa Portugis melaksanakan monopoli perdagangan,
b. Bangsa Portugis melakukan penyebaran agama,
c. Sikap bangsa Portugis yang tidak bersahabat.

Ø  SPANYOL
     Pada tahun 1511, bangsa Portugis berhasil merebut dan menduduki Malaka. Kemudian pada tahun 1512 Portugis datang di Maluku. Tanpa diduga pada tahun 1521 Spanyol muncul dari arah Filipina dengan kapal Trinidad dan Victoria yang dipimpin oleh Kapten Sebastian del Cano. Selanjutnya, Spanyol menjalin hubungan dengan Tidore, saingan berat Ternate.
Portugis merasa tidak senang ada saingan dari Spanyol di Tidore. Persaingan antara Portugis dan Spanyol kembali terjadi, namun pada tahun 1529 berhasil diselesaikan melalui Perjanjian Saragosa. Isi Perjanjian Saragosa yaitu Spanyol kembali ke Filipina sedangkan Portugis tetap di Maluku. Saat Portugis bersitegang dengan Spanyol, hubungan Ternate dan Tidore semakin memanas.
Ø  BELANDA
    Pada tahun 1602, dibentuklah VOC (Vereenigde Oost Indische Compagnie), atau Persekutuan Maskapai Perdagangan Hindia Timur (cukup disingkat Kongsi dagang milik Belanda) dibawah pimpinan Johan Olderbarnevelt .
Tujuan dibentuknya VOC adalah :
  a.     Menghindari persaingan tidak sehat diantara sesama pedagang Belanda.
 b.     Memperkuat posisi Belanda dalam menghadapi persaingan dengan pedagang dari bangsa lain.
 c.     Membantu dana pemerintah Belanda yang sedang berjuang menghadapi konflik dengan Spanyol.Agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik,VOC diberi hak Istimewa (hak Octroi), yaitu:
·           Dianggap sebagai wakil pemerintah Belanda di Asia.
·           Hak monopoli dagang di wilayah-wilayah antara Amerika Selatan dan Afrika
·           Hak memiliki angkatan perang dan membangun benteng pertahanan
·           Hak menyatakan perang dan atau membuat perjanjian secara adil dengan penguasa pribumi.
·           Hak mengangkat pegawai
·           Hak memungut pajak
·           Hak melakukan pengadilan dan hak mencetak serta menyebarkan uang sendiri.

Beberapa Kebijakan yang diberlakukan oleh VOC di Indonesia antara lain :
1)   Verplichte Leverantie  : Penyerahan wajib hasil bumi dengan harga yang telah ditentukan VOC.
2)   Contingenten : Kewajiban bagi rakyat untuk membayar pajak berupa hasil bumi.
3)   Ekstirpasi : Hak VOC untuk menebang atau menggagalkan panen rempah-rempah agar tidak terjadi Over Produksi yang dapat menurunkan harga rempah-rempah.
4)   Peraturan tentang ketentuan areal dan jumlah tanaman rempah-rempah yang boleh ditanam.
5)   Pelayaran Hongi, yaitu pelayaran dengan menggunakan perahu Kora-kora (perahu perang) untuk mengawasi pelaksanaan monopoli dagang VOC dan menindak pelanggarnya.

Sebab – Sebab runtuhnya VOC.
1)        Biaya perang yang besar dalam menghadapi perlawanan Bangsa Indonesia sehingga menghabiskan kas Negara.
2)        Gaji pegawai yang rendah dan tidak sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya sehingga mendorong mereka melakukan Korupsi. Korupsi tersebut otomatis menjadikan pemasukan Negara berkurang drastic.
3)        Kekalahan VOC menghadapi persaingan dagang dengan pedagang Eropa maupun pedagang Asia lainnya.
4)        Hutang VOC yang besar akibat dalam keadaan merugi tetapi tetap membayarkan keuntungan kepada pemegang Saham.
5)        Terjadinya perang Inggris, Belanda dan Perancis sehingga menjadikan jalur perdagangan tidak aman dan adanya blokade-blokade dagang

Ø  INGGRIS
       Pemerintahan inggis  mulai menguasai  Indonesia sejak tahun 1811 pemerintahan inggis mengangkat  Thomas Stamford raffles (TSR) sebagai gubernur jendral di Indonesia . ketika TSR bekuasa sejak 17 september 1811, ia telah menempuh beberapa langkah  yang di di pertimbangkan, baik di bidang ekonomi,social dan budaya.
       Penyerahan kembali wilayah Indonesia yang di kuyasai inggis di loaksanakan pada tahun 1816 dalam suatu penandatanganan perjanjian. Pemerintah  di wakili oleh john fendall,  sedangkan pihak dari belanda di wakili oleh Van der  Cappelen. Sejak tahun 1816, berhakir kekuasaasn inggis di Indonesia.
       Pada tahun 1811 louis napoleon  mencopot kedudukan daendels, dengan alasan terlalu keras  dalam menjalankan pemerintahan. Sebagai gantinya, dianggap jenderal janssens. Dalam masa pemerintahannya , janssens menghadapi  kesulitan memulihkan  pertahan yang belum stabil.
       Pada tanggal 3 agustus 1811 inggris muncul di batapia. Peperangan tidak terlelakkan  lagi. Janssens kalah dan menyerah dalam perjanjian tuntang. Pulau jawapun berpindah tangan ke inggris. Wilayah bekas hindia-belanda di serahkan kepada Thomas Stamford raffles sebagai penguasa baru. Raffles tidak begitu lama memerintah hindia-belanda , karena di eropa sedang terjadi perubahan politik baru, inggris dapat menguasai prancis.
        Inggris kemudian mengadakan perjanjian dengan belanda, yang di kenal dengan nama  perjanjian LondonIsinya: belanda akan menerima kembali tanah jajahnya yang dulu direbut prancis. Penyerahan wilayah hindia-belanda  dari Inggris kepada belanda berlangsung pada tanggal 9 agustus 1816. sejak peristiwa itu, berhakirlah penjajahan inggris di wilyah hindia-belanda.
        Pada tanggal 19 agustus 1816, beslangsung penyerahaan kekuasaan  atas Indonesia dari inggis kepada belanda. Pihak belanda d wakili oleh sebuah komisariat jenderal yang  terdiri atas mr.elout, van der capellen, dan buyskess.
        Sementara pihak inggris d wakili  oleh john fendall.  Penyerahan kekuasaan itu  di adakan di London, inggris, yang kemudaian  dikenal dengan convention of London.  Penyerahaan kekuasaan itu dilakukan setelah  kekuasaan kaisar  napoleon  bonaparter jatuh. Hal itu berarti raja lowewijik napoleon di belanda juga berakhir.  Negeri belanda  tidak lagi di kuasai  prancis.

  CDampak Imperialisme Barat Di Indonesia

1.    Bidang politik :
·      Pamong praja yang dulu berdasarkan garis keturunan diubah menjadi sistem kepegawaian
·      Jawa menjadi pusat pemerintahan dan membaginya menjadi wilayah perfektur
·    System hukum adat berubah menjadi hukum barat modern di setiap prefektur yang disebut landgracht
2.    Bidang ekonomi
·       Dibukanyan tambang-tambang baru diwilayah Indonesia
·       Kemajuan industri sudah mulai ada di Indonesia
·       Adanya pembanguan rel kereta api untuk distribusi
·       Keadaan rakyat Indonesia tetap menjadi petani miskin, buruh kebun, dan buruh tambang
3.    Bidang social
.    adanya pelapisan status social. Dari mulia yang tertinggi untuk orang eropa, golongan menengah seperti Cina, India, dan Arab. Kemudian golongan bawah adalah kaum pribumi atau rakyat Indonesia.
4.    Bidang budaya
          a.     Westernisasi, yaitu pemujaan terhadap kebudayaan barat secara berlebihan
          b.     Didirikannya sekolah-sekolah birokrat untuk kaum pribumi. Selain itu banyak bermunculan sekolah-sekolah untuk rakyat di tiap daerah
     
D.  Masa Pendudukan Jepang (1942-1945)

    Masa pendudukan Jepang di Indonesia dimulai pada tahun 1942 dan berakhir pada tanggal 17 Agustus 1945 seiring dengan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia oleh Soekarno dan M. Hatta atas nama bangsa Indonesia. Penjajahan Jepang di Indonesia tidak terlepas dari keadaan yang terjadi di dunia yaitu perang dunia II. Barisan-barisan militer yang dibentuk oleh Jepang antara lain:
1.       9 Maret 1943 didirikan gerakan Seinendan (Barisan Pemuda)
2.       Pembentukan Barisan Pelajar ( Gokutai) untuk pelajar SD - SLTA
3.       Pembentukan Barisan bantu Polisi ( Keibodan)
4.       Pembentukan barisan pembantu Prajurit Jepang ( Heiho)
5.       Pembentukan Barisan Semi Militer khusus direkrut dari golongan Islam
6.       dengan nama : Hizbullah (Tentara Allah)
7.       Pembentukan Pasukan Pembela Tanah Air ( PETA)
8.         Pembentukan Jawa Hokokai. Dalam rangka menancapkan kekuasaan di Indonesia, pemerintah militer jepang melancarkan strategi politisnya dengan membentuk gerakan Tiga A. Selain itu, Jepang pun melakukan propaganda untuk menarik simpati bangsa Indonesia dengan cara:
·  Menganggap Jepang sebagai saudara tua bangsa Asia
·  Melancarkan semboyan 3A (Jepang pemimpin, Jepang cahaya dan Jepang pelindung Asia)
·  Melancarkan simpati lewat pendidikan berbentuk beasiswa pelajar.
·  Menarik simpati umat Islam untuk pergi Haji
·  Menarik simpati organisasi Islam MIAI.
·  Melancarkan politik dumping
·  Mengajak untuk bergabung tokoh-tokoh perjuangan Nasional

       Selain propaganda, Jepang juga melakukan berbagai tindakan nyata berupa pembentukan badan-badan kerjasama seperti berikut:
1.   Putera (Pusat Tenaga Rakyat) dengan tujuan membujuk kaum Nasionalis sekuler dan intelektual agar menyerahkan tenaga dan pikirannya untuk mengabdi kepada Jepang.
2.  Jawa Hokokai (Himpunan kebaktian Jawa) merupakan organisasi sentral dan terdiri dari berbagai macam profesi (dokter, pendidik, kebaktian wanita pusat dan perusahaan). Pada 6 Agustus 1945, 2 bom atom dijatuhkan ke dua kota di Jepang, Hiroshima dan Nagasaki oleh Amerika Serikat. Ini menyebabkan Jepang menyerah kepada Amerika Serikat dan sekutunya. Momen ini pun dimanfaatkan oleh Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaannya. Jepang menyerah kepada Sekutu pada tanggal 15 Agustus 1945. Tentara dan Angkatan Laut Jepang masih berkuasa di Indonesia karena Jepang telah berjanji akan mengembalikan kekuasaan di Indonesia ke tangan Belanda. Para pemuda pejuang, termasuk Chaerul Saleh, yang tergabung dalam gerakan bawah tanah kehilangan kesabaran, dan pada dini hari tanggal 16 Agustus 1945 mereka menculik Soekarno dan Hatta, dan membawanya ke Rengasdengklok, yang kemudian terkenal sebagai peristiwa Rengasdengklok. Di sini, mereka kembali meyakinkan Soekarno bahwa Jepang telah menyerah dan para pejuang telah siap untuk melawan Jepang, apa pun risikonya. Mengetahui bahwa proklamasi tanpa pertumbahan darah telah tidak mungkin lagi, Soekarno, Hatta dan anggota PPKI lainnya malam itu juga rapat dan menyiapkan teks Proklamasi yang kemudian dibacakan pada pagi hari tanggal 17 Agustus 1945.

E. Dampak Pendudukan Jepang Di Indonesia

v  Bidang Ekonomi
ü Struktur Ekonomi rakyat Indonesia rusak
ü Jepang memonopoli hasil bumi.
ü Diadakan pengerahan untuk memenuhi kebutuhan perang Jepang.
ü Diterapkan sistem Autarki ( Rakyat di semua daerah harus memenuhi  kebutuhan sendiri ).
ü Jepang memonopoli kekayaan alam Indonesia.
v  Bidang Kebudayaan
ü  Bahasa Indonesia aktif digunakan sebagai bahasa pengantar.
ü  Bahasa Belanda dilarang digunakan.
ü  Terbit Koran berbahasa Jepang dan Bahasa Indonesia.
ü  Film  dengan bahasa Belanda di larang.
ü  Diberlakukan tradisi Seikeirei yaitu membungkukkan badan kearah matahari terbit sebagai wujud penghormatan Kaisar Jepang dan Dewa Matahari.
v Dampak Bidang Militer
·                     Bidang militer bangsa Indonesia banyak memperoleh keuntungan
dengan ditekankan pendidikan :
ü Seishin ( Semangat berjuang )
ü Bhusido ( Kesatria berani mati )
·  Didirikan organisasi militer PETA ( Pembela Tanah air ) dalam kesatuan ini dikenal Pangkat :
ü Daidanco  = Komandan batalyon.
ü Cudanco   = Komandan Kompi.
ü Shodanco = Komandan Pleton.
ü Budanco   = Komandan regu
ü Giguyun    = Prajurit Sukarela
BAB 3
PENUTUP

1.1         Kesimpulan
Imperialisme merupakan suatu kebijakan suatu negera untuk menguasai negara lain dengan tujuan mengeksploitasi sumber daya nya, penyebarkan agama, dan mendapatkan kejayaan serta untuk mendapatkan bahan baku dari negara tersebut dan menjadikan negara tersebut sebagai pasar bagi hasil produksinya.
                        Faktor – faktor yang mendorong terjadinya imperialisme adalah keinginan untk menjadi jaya, serta menjadi bangsa yang terbesar di seluruh dunia, Perasaan superioritas (racial superiority), Usaha untuk menyebarkan agama  atau ideologi, Letak suatu negara yang secara geografis dianggap tidak menguntungkan, Faktor ekonomi.
                        Bentuk – bentuk imperialisme berdasarkan tujuannya, imperialisme dibedakan menjadi 2 yaitu imperilaisme kuno (ancien imperialisme) dan imperialisme modern (modern imperialisme), Dan berdasarkan bidang yang ingin di capai, imperialisme di bedakan menjadi 4 yaitu imperialisme politik, imperialisme militer, imperialisme kebudayaan, imperalisme ekonomi.
                        Akibat Imperialisme mencakup berbagai aspek dalam kehidupan seperti akibat politik yaitu terciptanya tanah-tanah jajahan, politik pemerasan, berkorbarnya perang colonial, timbulnya politik dunia, timbulnya nasionalisme, akibat ekonomis yaitu negara imperislis merupakan pusat kekayaan, negara jajahan lembah kemiskinan, industri negara imperialis menjadi besar, perniagaan bangsa jajahan lenyap, perdagangan dunia meluas, adanya lalu-lintas dunia (wereldverkeer), berkembang penanaman modal di daerah jajahan oleh kaum partikelir/swasta, kekuatan ekonomi penduduk asli tanah jajahan lenyap, dan akibat sosial dan budaya yaitu negara imperialis hidup mewah sementara yang dijajah serba kekurangan karena rakyat dibebankan berbagai macam kewajiban tanpa memiliki hak, negara imperialis menjadi negara yang maju, sedangkan negara yang dijajah menjadi negara yang terbelakang, segala hak ada pada negara imperialis, orang yang dijajah tidak memiliki hak apa-apa, negara jajahan semakin miskin dan  kebudayaan penduduk asli digeser dan dipengaruhi oleh kebudayaan bangsa eropa.
                        Imperialisme bangsa asing di Indonesia dilakukan oleh negara Portugis, Spanyol, Belanda, Inggris, dan Jepang. Dengan membawa dampak di segala aspek kehidupan baik sosial, politik, ekonomi maupun sosial.




                       
















DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku

Soebantardjo. 1960. Sari Sedjarah Jilid I: Asia – Afrika. Yogyakarta: BOPKRI.

Agung,Leo.2013. Sejarah Intelektual.Yogyakarta :Ombak.

1 komentar:

  1. Jazakallah, semoga bisa menambahkan http://vracarsa.blogspot.co.id/2016/07/faktor-pendorong-jepang-menjadi-negara.html

    BalasHapus