BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Imperialisme ialah sebuah kebijakan di mana sebuah negara besar dapat memegang kendali atau pemerintahan atas daerah lain agar negara itu bisa dipelihara
atau berkembang. Negara – negara imperialis mempunyai tujuan – tujuan
tertentu dalam menguasai suatu negara, misalnya dengan mengeruk kekayaan negara
tersebut di bidang sumber daya, kemudian menyebarkan agama serta mencari
kejayaan. Namun tidak hanya itu, negara – negara imperialis tersebut juga mempunyai tujuan untuk menjadikan negara jajahannya
sebagai penghasil bahan mentah dan sebagai pasar bagi hasil produksinya serta
sebagai penanaman modal. Oleh karena tujuan – tujuan tersebut , maka banyak
negara – negara di dunia seperti Amerika, Italia, Inggris, Jepang dan lain – lain
yang menerapakan imperialisme di berbagai negara yang mempunyai sumber daya
melimpah serta trgolong negeri yang terbelakang dan mudah untuk di takhlukkan,
contohnya Indonesia.
Sehingga akibatnya pun sangat merugikan negara jajahan, karena negara imperialis semakin kaya
dengan adanya hasil eksploitasi dari negara jajahan sedangkan negara jajahan
semakin miskin dengan adanya hal tersebut.
1.2 Rumusan
Masalah
1.
Apa
pengetian imperialisme?
2.
Apa
faktor – faktor yang mendorong terjadinya imperialisme?
3.
Bagaimana
bentuk – bentuk Imperialisme?
4.
Bagaimana
dampak atau akibat dari imperialisme?
5.
Bagaimana
imperialisme di Indonesia?
1.3 Tujuan
1. Untuk
mengetahui pengetian imperialiesme
2. Untuk
mengetahui faktor – faktor yang mendorong terjadinya imperialisme
3. Untuk
mengetahui bentuk – bentuk Imperialisme
4. Untuk
mengetahui dampak atau akibat dari imperialisme
BAB 2
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian
Imperialisme
Imperialisme berasal dari kata
imperium dalam bahasa latin “imperare” yang berarti ‘memerintah’. Orang yang
diberi hak memerintah disebut imperium. Biasanya yang diberi imperium adalah
seorang raja. Oleh karena itu raja disebut sebagai imperator.
Istilah imperialisme pertama kali
muncul di Inggris pada akhir abad XIX, yaitu ketika Disraeli di angkat menjadi
perdana mentaeri Inggris pada tahun 1874 – 1880). Disraeli sebagai tokoh poltik
konservatif mencurahkan perhatiannya untuk perluasan kerajaan Inggris.
Mengenai pengertian imperialisme
ada beberapa tokoh yang mengemukakan, diantaranya sebagai berikut.
a. T.Parker
Moon, imperialisme adalah nafsu suatu bangsa untuk mendapatkan koloni-koloni
karena dorongan idealismme dan ovonturisme.
b. Dr. J. Barstra, mendefinisikan imperialisme sebagai
usaha suatu negara untuk memperluas daerah kekuasaannya, baik dengan cara
menaklukkan negeri – negeri yang karena letak geografisnya yang mendatangkan
bahaya apabila negara – negara tersebut jatuh ke negara saingannya maupun
dengan cara merampas daerah – daerah yang dapat dijadikan sebagai pasar yang
baik atau tempat yang memberikan bahan – bahan pokok untuk industri – industri
dalam negeri.
c. J.A
Habson, imperialisme adalah akibat dari sistem perekonomian yang buruk. Barang
yang melimpah di dalam negeri mendorong para produsen untuk mencari daerah
pasaran dan menimbulkan imperialisme.
d.
J. Schumpeter, imperialisme adalah suatu
kecenderungan dari suatu negara untuk melakukan ekspansi yang tidak terbatas
dengan mengggunakan kekerasan.
e.
Ir. Sukarno, imperialisme adalah suatu
keharusan yang di tentukan oleh tinggi rendahnya ekonomi suatu pergaulan hidup.
Imperialisme bukan saja sistem atau nafsu menaklukkan negeri atau bnagsa lain,
melainkan dapat juga hanya nafsu atau sistem memepengaruhi ekonomi negara dan
bangsa lain.
f. Kaum
marxist, imperialisme adalah politik luar negeri yang tidak dapat di elakkan
bagi negara-negara yang memiliki” kapitalisme kelewat masak’. Lenin
mengidentifikasikan imperialisme adalah kapitalisme yang berada dalam taraf perkembangan tinggi, yaitu dalam
taraf tingkat monopoli.
g.
Kaum sosial-demokrat, imperialisme
adalah suatu konsekuensi dari sistem
produksi kapitalis.
Dari pendapat para ahli di atas , maka dapat
disimpulkan bahwa imperialisme merupakan
suatu kebijakan suatu negera untuk menguasai negara lain dengan tujuan mengeksploitasi
sumber daya nya, penyebarkan agama, dan mendapatkan kejayaan serta untuk
mendapatkan bahan baku dari negara tersebut dan menjadikan negara tersebut
sebagai pasar bagi hasil produksinya.
2.2
Faktor
– Faktor Yang Mendorong Terjadinya Imperialisme
Terdapat beberapa faktor yang mendorong
suatu negara untuk menjalankan imperialisme, yaitu:
1. Keinginan
untuk menjadi jaya, serta
menjadi bangsa yang terbesar di seluruh dunia.
Pada zaman kuno, ketika kebesaran
suatu bangsa itu di ukur dengan luas daerah yang dipemerintahnya, maka imperialisme
itu tidak lain hanyalah “prestige politic belaka.
2. Perasaan superioritas
(racial superiority)
Merupakan perasaan yang menganggap
bangsanya paling istimewa daripada yang lain. Tiap bangsa mempunyai harga diri.
Jika harga diri ini menebal, maka akan menjadi kesombongan dan menimbulkan
anggapan, bahwa negara mereka lah yang teristimewa di dunia serta berhak
menguasai, mengatur, atau memimpin bangsa lainnya, contohnya adalah negara Jepang
dan Jerman pada masa Hitler. Anggapan racial superiority ini mudah menjadi imperialisme
yang berbentuk “mission sacre” (panggilan suci) terhadap bangsa lainnya, untuk
mengatur kembali dunia ini agar mendapat kebahagiaan.
3. Usaha untuk menyebarkan
agama atau ideologi
Tujuan utama bukan imperialisme tetapi
penyebarkan agama atau ideologi.
Biasanya jika penyebaran agama ini tidak didukung oleh pemerintah negara, maka tujuan utamanya terdesak dan merosot dan
hanya dijadikan alasan untuk membenarkan tindakan imperialisme.
4. Letak suatu negara yang
secara geografis dianggap tidak menguntungkan
Perbatasan suatu negara mempunyai
arti yang sangat penting bagi politik negara. Suatu negara lebih suka mempunyai
batas alam daripada batas – batas bugatan manusia. Batas alam dianggap lebih
tepat bagi pertahanan negara.
5. Faktor ekonomi
Ekonomi merupakan faktor terpenting
dari timbulnya imperialisme terutama imperialisme modern.
Faktor ini meliputi:
a. Keinginan
untuk mendapatkan kekayaan dari suatu negara
b. Keinginan
untuk ikut dalam perdagangan dunia, yaitu dengan cara menguasai pelabuhan –
pelabuhan penting bagi perdagangan internasional
c. Keinginan
untuk menguasai perdagangan, yaitu dengan cara merebut sumber – sumber
perdagangan atau daerah di sepanjang jalan perdagangan.
d. Keinginan
untuk menjamin kelancaran industri
Yaitu mencari daerah jajahan untuk
digunakan sebagai tempat mendapatkan bahan mentah, pemasaran hasil industri dan juga sebagai
tempat penanaman modal.
2.3 Bentuk
– Bentuk Imperialisme
a. Berdasarkan tujuannya, imperialisme
dibedakan menjadi 2 yaitu:
1. Imperilaisme Kuno (ancien imperialisme)
Merupakan
suatu bentuk perluasan daerah jajahan untuk kepentingan penyebaran agama,
mendapatkan kekayaan, dan menambah kejayaannya. Dengan simbolnya
3 G, yakni Gospel, Gold, dan Glory. Pelopor
imperialisme kuno ini adalah portugis
dan spanyol
2. Imperialisme
Modern (modern imperialisme)
Merupakan
suatu bentuk perluasan daerah jajahan yang terdorong oleh kepentingan ekonomi. Imperialisme
timbul setelah revolusi industri. Industri besar – besaran yang yang timbul
sebagai akibat revolusi industri membutuhkan bahan mentah yang banyak dan pasar yang luas. Mereka
mencari tanah jajahan untk dijadikan sebagai sarana untuk mendapatkan bahan –
bahan mentah dan sebagai tempat pemasaran bagi hasil – hasil produksinya, tidak
hanya itu, tanah jajahan juga sebagai tempat penanaman modal bagi
surplus-kapital. Itulah sebabnya negara-negara imperialis
berlomba-lomba untuk mendapatkan tanah jajahan yang akan di jadikan sumber
bahan mentah, pasaran hasil industri, penanaman
modal, dan bahkan mendapatkan tenaga buruh yang murah.
Pelopor
imperialisme modern ini adalah Inggris, Perancis,
Belanda Jepang Amerika dan Italia
Baik imperialisme
kuno maupun imperialisme modern bertujuan untuk menguasai atau mempengaruhi
negara atau bangsa lain, karena desakan sosial-ekonomi di negara
kapitalis-imperialis itu. Jadi akar imperialisme itu terletak pada desakan sosial
– ekonomi di negara kapitalis-imperialis.
Meskipun pada hakikatnya sama, namun kedua macam imperialisme
tersebut mempunyai perbedaan, antara lain:
1. Imperialisme kuno yang
dipelopori oleh Spanyol dan Portugis
dilaksanakan dengan cara menaklukkan negara atau bangsa lain dan ditujukan
untuk menjamin perdagangannya. Sedangkan imperialisme modern yang dipelopori
oleh Inggris, Perancis, Jepang, Italia dan Amerika bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan industri dan modalnya yang berlebihan. Dalam mencapai tujuannya tidak
selalu dengan penaklukkan – penaklukkan atau dominasi terhadap politik negara atau bangsa lain
tetapi dapat dengan cara yang lebih halus yaitu melalui eksploitasi atau
penetrasi kebudayaan.
2. Dalam imperialisme
kuno, imperatornya hanya mengambil barang – barang dari tanah jajahan tanpa
menjanjikan balasan barang – barang kepada tanah jajahan itu. Sedangkan dalam imperialisme
modern, penjajah mengekspor hasil industri
ke tanah jajahan selain diambil bahan – bahan mentahnya, juga dijadikan sebagai
tempat pemasaran hasil industri
dan juga sebagai tempat penanaman modal.
Selain
perbedaan di atas, masih terdapat perbedaan mengenai corak imperialisme dari
masing – masing negara. Perbedaan ini disebabkan oleh perbedaan sifat
kapitalisme di negeri induk. Perbedaan corak imperialisme ini mengakibatkan
corak poltik colonial yang dilakukan oleh pemerintah colonial di tanah
jajahannya masing – masing.
b. Berdasarkan bidang yang
ingin di capai, imperialisme di bedakan menjadi :
1. Imperialisme politik
Bentuk imperialisme ini bertujuan
untuk memperoleh pengawasan politik terhadap suatu bangsa atau negara dengan
cara pembentukan pemerintahan kolonial. Motif utama dari imperialisme politik
adalah untuk memeperoleh prestise dengan cara pemebentukan imperialisme atau
menutup ketidakpuasan di dalam negeri dengan cara melakukan politik di luar
negeri.
2. Imperialisme
Militer
Imperialisme militer bertujuan
untuk memperoleh daerah yang strategis, pelabuhan, atau urat nadi lalu lintas.
Daerah-daerah koloni dapat menghasilkan tenaga manusia dan dapat juga memegang
peranan penting dalam menjamin kepentingan negara yang berkuasa. Penguasaan
atas daerah seprti selat gibraltar, terusan suez, panama singapura, hong kong,
dan lain-lain adalah sasaran utama imperialisme. Akan tetapi dengan hasil
perkembangan teknologi modern misalnya pesawat terbang atau peluru kendali maka
peranan ”posisi
kunci” ini
mulai berkurang.
3. Imperialisme
kebudayaan
Suatu bentuk imperialisme yang
berusaha menguasai jiwa dari suatu negara. Dalam kebudayaan terdapat jiwa dari
suatu bangsa. Jika kebudayaan itu dapat dirubah maka berubah pula jiwa dari
bangsa itu. Penjajah biasanya selalu berusaha merubah, melenyapkan atau bahkan
mengganti kebudayaan suatu bangsa dengan kebudayaan penjajah. Jadi jiwa bangsa
jajahan itu dibuat sama dengan jiwa penjajah. Menguasai jiwa suatu bangsa
bararti menguasai segala – galanya dari bngsa itu.
Contoh dari imperialisme ini adalah
Eropanisasi dan Japanisasi. Biasanya jenis ini menyertai imperialisme politik,
militer, atau ekonomi. Jenis imperialisme ini banyak di lakukan oleh spanyol
dalam usaha untuk menguasai dunia, terutama di Amerika Tengah dan Selatan. Begitu pula
pada waktu Hitler
mengadakan ekspansi dan Rusia
dalam usahanya menguasai pemikiran manusia.
Dalam sejarah, dapat dilihat bahwa
Nazi-Jerman dan Rusia sangat berhasil dalam memperkembangan jenis imperalisme
kebudayaan ini. Khususnya Rusia berhasil membentuk dan mempropagandakan sistem
sosial dan ideologi komunismenya kepada sejumlah besar bangsa di dunia ini.
Bahkan, imperalisme kebudayaan Rusia berhasil pula menguasai jalan pikiran
orang-orang penting dalam percaturan politik dunia.
4.
Imperalisme Ekonomi
Tujuan imperalisme ekonomi adalah penguasaan
daerah yang terbelakang untuk penanaman modal yang berlebihan, pengambilan
bahan mentah, dan pasaran industri. Bentuk imperalisme ekonomi antara lain
sebagai berikut.
· Imperalisme
agraris, yaitu yang berkaitan dengan usaha memperoleh konsesi tanah yang luas
dalam jangka panjang demi kepentingan pengusaha perkebunan di negara induk.
· Imperalisme
dagang, yaitu yang berkaitan dengan usaha memperoleh hak-hak dagang tertentu.
· Imperalisme
manajerial, yaitu berkaitan dengan usaha meniadakan perusahaan lain dan
membentuk perusahaan-perusahaan baru untuk kepentingan negara induk.
· Imperalisme
keuangan, yaitu berkaitan dengan kredit power oleh Negara induk yang maju dalam
menguasai bangsa yang lemah keuangannya.
Cara-cara atau metode penguasaan
dari imperalisme beraneka ragam dan dapat membentuk penguasaan mutlak dengan
kekuatan militer atau “perlindungan” oleh suatu kekuatan besarterhadp bangsa/
Negara “kecil” atau dalam bentuk hak istimewa (privilege) dalam hal penggunaan
daerah, pelabuhan, atau hak istimewa dalam perdagangan.
2.4 Dampak Imperialisme
1. Dampak politik:
a.
Terciptanya tanah-tanah jajahan
b.
Politik pemerasan
c.
Berkorbarnya perang kolonial
d.
Timbulnya politik dunia
e.
Timbulnya nasionalisme
2. Dampak Ekonomis:
a.
Negara imperialis merupakan pusat kekayaan,
negara jajahan lembah kemiskinan
b.
Industri negara imperialis menjadi
besar, perniagaan bangsa jajahan lenyap
c.
Perdagangan dunia meluas
d.
Adanya lalu-lintas dunia
(wereldverkeer)
e.
Berkembang penanaman modal di daerah jajahan oleh kaum partikelir/swasta
f.
Kekuatan ekonomi penduduk asli
tanah jajahan lenyap
3. Dampak sosial dan budaya
3. Dampak sosial dan budaya
a.
Negara imperialis hidup mewah
sementara yang dijajah serba kekurangan karena rakyat dibebankan berbagai macam kewajiban
tanpa memiliki hak
b.
Negara imperialis menjadi
negara yang maju, sedangkan negara yang dijajah menjadi negara yang terbelakang
c.
Segala hak ada pada negara imperialis, orang
yang dijajah tidak memiliki hak apa-apa
d.
Negara jajahan semakin miskin
e.
Kebudayaan penduduk asli digeser dan
dipengaruhi oleh kebudayaan bangsa Eropa.
2.5 Imperialisme di Indonesia
A. Latar belakang kedatangan bangsa Asing di
Indonesia
Pada awal kedatangannya, bangsa-bangsa Barat menjadikan Indonesia sebagai tujuan perdagangan dan pelayaran. Perkembangan selanjutnya, dengan paham dan dasar pemikiran yang mereka miliki, Indonesia dijadikan sebagai salah satu daerah jajahan.
Faktor yang melatarbelakangi kedatangan bangsa Barat
ke dunia Timur adalah banyaknya perubahan di Eropa yang meliputi berbagai aspek kehidupan,
di antaranya sebagai berikut :
1.
Runtuhnya Kekaisaran Romawi
Pada masa
kejayaannya, kekuasaan kekaisaran Romawi meliputi hampir seluruh Eropa, Afrika
Utara, dan Afrika Barat. Kekaisaran Romawi mengalami kejayaan pada masa
pemerintahan Kaisar Octavianus Augustus. Namun, pemerintahan ini akhirnya runtuh
pada tahun 476 M. Hubungan dagang yang terjalin antara Eropa dengan Asia pun
mengalami kemunduran, bahkan berakibat kemerosotan di segala bidang kehidupan.
Zaman kemunduran ini disebut zaman kegelapan (Dark Ages). Runtuhnya Romawi
mengakibatkan tata kehidupan bangsa-bangsa Eropa yang semula berkiblat pada
hukum Romawi menjadi kacau.
2.
Perang
Salib
Perang ini
terjadi dengan melibatkan orang-orang Kristen Eropa yang berhadapan dengan
orang Turki Seljuk dan orang-orang Arab. Disebut Perang Salib karena pasukan
Kristen menggunakan tanda salib dalam pakaian mereka. Sementara bagi orang
Islam, perang ini disebut dengan perang suci. Perang Salib berlangsung kurang
lebih 200 tahun yang terbagi dalam tujuh periode.
Penyebab
perang ini salah satunya memperebutkan kota suci Yerusalem. Pahlawan Islam yang
terkenal dalam perang ini adalah Salahuddin Al Ayyubi yang berhasil merebut
kembali Kota Yerusalem yang telah dikuasai kerajaan Kristen selama hampir 100
tahun. Salahuddin mengalahkan pasukan Salib dalam Perang Khitin. Selanjutnya
Raja Inggris Richard The Lion Heart menghimpun kekuatan raja-raja Eropa untuk
mengambil kembali Kota Yerusalem. Namun, mereka gagal dan pulang ke Eropa
dengan membawa kekalahan.
Beberapa
faktor yang menyebabkan terjadinya Perang Salib adalah sebagai berikut :
·
Adanya larangan bagi
peziarah-peziarah Kristen untuk mengunjungi Yerusalem.
·
Merebut Spanyol yang telah tujuh
abad dikuasai oleh Dinasti Umayyah.
·
Paus Urbanus berusaha untuk
mempersatukan kembali gereja Roma dengan gereja di Romawi Timur, seperti di
Konstantinopel, Yerusalem, dan Alexandria.
Dampak adanya Perang Salib adalah sebagai berikut :
a)
Jalur perdagangan Eropa dan Timur
Tengah menjadi terputus. Apalagi dengan dikuasainya Konstantinopel, maka para
pedagang Eropa mulai mencari jalan lain untuk mendapatkan rempah-rempah secara
langsung.
b)
Bangsa Eropa mulai mengetahui
kelemahan dan ketertinggalan mereka dari orang-orang Islam dan Timur, sehingga
mereka mencoba untuk mengejar ketertinggalan itu dengan pengembangan Iptek
secara besar-besaran.
c)
Adanya motif balas dendam di
kalangan orang-orang Kristen terhadap orang muslim karena kekalahannya dalam
peperangan di dunia Timur dalam rangka menguasai jalur perdagangan.
3.
Jatuhnya
Konstantinopel ke Tangan Turki Utsmani
Pada awalnya
bangsa-bangsa Eropa memperoleh rempah-rempah dari Asia, termasuk dari Indonesia
melalui para pedagang muslim yang banyak berdagang di kawasan Laut Tengah. Akan
tetapi, semua itu berubah pada tahun 1453 ketika Khalifah Utsmaniyah yang
berpusat di Turki berhasil menguasai Konstantinopel yang sebelumnya merupakan
wilayah kekuasaan Kerajaan Romawi–Byzantium.
Jatuhnya
Konstantinopel ke tangan Turki Utsmani yang dipimpin Sultan Muhammad II
menimbulkan kesulitan bagi bangsa-bangsa Eropa, terutama dalam bidang
perdagangan. Oleh karena itu, bangsa-bangsa Eropa mulai berpikir untuk mencari
daerah penghasil barang-barang yang dibutuhkannya, terutama rempah-rempah
secara langsung.
4. Penjelajahan Samudra
4. Penjelajahan Samudra
Faktor-faktor
yang mendorong bangsa Eropa melakukan penjelajahan samudera adalah sebagai
berikut:
·
Teori Heliosentris dari Copernicus
yang menyatakan bahwa bumi itu bulat mendorong kawan-kawan Copernicus ingin
membuktikannya. Salah satunya ialah Ferdinand Magellan, pelaut pertama yang
berhasil mengelilingi dunia dan membuktikan bahwa bumi memang bulat, serta
laut-laut di bumi saling berhubungan. Teori ini membantah Teori Geosentris dari
Ptolomeus yang menyatakan bumi datar.
·
Kisah perjalanan Marco Polo ke dunia
Timur (Cina) yang tertuang dalam buku yang ditulis oleh temannya, Rustichello,
yang berjudul The Travels of Marco Polo (Perjalanan Marco Polo). Selama ratusan
tahun, catatan perjalanan Marco Polo ini menjadi sumber informasi tentang Cina
bagi bangsa Eropa.
·
Penemuan kompas, mesiu, navigasi,
peta, dan peralatan pelayaran.
·
Adanya ambisi untuk melaksanakan
semboyan 3 G, yaitu gold (mencari emas atau kekayaan), glory (mencari keharuman
nama, kejayaan, dan kekuasaan), dan gospel (menunaikan tugas suci menyebarkan
agama Nasrani).
·
Portugis dan Spanyol merupakan
bangsa Eropa yang menjadi pelopor penjelajahan samudra. Semangat para pelaut
inilah yang selanjutnya mendorong penjelajahan samudra oleh bangsa-bangsa Eropa
lain.
B. Kekuasaan Bangsa-Bangsa Barat Di
Indonesia
Ø PORTUGIS
Bangsa Portugis berhasil menanamkan kekuasan di
Indonesia dari tahun 1511-1641. Pada tahun 151, armada penjelajah Portugis di
bawah pimpinan Alfonso de Albuquerque tiba di Malaka dan terlibat peperangan
dengan Sultan Malaka, Sultan Mahmud Syah. Alfonso mengerahkan 18 buah kapal
perang ke Malaka. Dalam peperangan tersebut, Portugis berhasil memaksa Kerajaan
Malaka untuk menyerah. Portugis menguasai Malaka sejak bulan November 1511.
Setelah Malaka di kuasai Potrugis, perdagangan interinsuler yang
bebas berubah menjadi perdagangan monopoli oleh Portugis.
Pada tahun 1522, dari Pulau Hulu, bangsa Portugis
melanjutkan perjalanan ke pulau ternate, Pelayaran ini dimaksudkan untuk
menguasai daerah utama penghasil rempah-rempah di Indonesia. Kedatangan armada
bangsa Portugis ke Ternate disambut baik oleh raja-raja Ternate. Apalagi saat
ini Portugis banyak membantu Ternate dalam pertikaian melawan Tidore. Kekuasaan
bangsa Portugis di Ternate ditandai dengan pendirian benteng dan monopoli
perdagangan rempah-rempah.
Setelah praktek monopoli yang dilakukan Portugis
semakin nyata merugikan Ternate, para penguasa Ternate menolah Portugis. Puncak
dari penolakan tersebut terjadi ketika Sultan Hairun, Raja Ternate dibunuh oleh
Portugis. Pada tahun 1575 rakyat Ternate, dibawah pimpinan Baabullah, putra
Sultan Hairun menyerang Portugis dan mengusir dari wilayah Maluku.
Kekuasaan Portugis di Indonesia banyak
mendapat perlawanan dari bangsa Indonesia. Beberapa penyebabnya antara lain :
a. Bangsa Portugis melaksanakan monopoli perdagangan,
a. Bangsa Portugis melaksanakan monopoli perdagangan,
b. Bangsa
Portugis melakukan penyebaran agama,
c. Sikap
bangsa Portugis yang tidak bersahabat.
Ø SPANYOL
Pada tahun 1511, bangsa Portugis berhasil merebut dan
menduduki Malaka. Kemudian pada tahun 1512 Portugis datang di Maluku. Tanpa
diduga pada tahun 1521 Spanyol muncul dari arah Filipina dengan kapal Trinidad
dan Victoria yang dipimpin oleh Kapten Sebastian del Cano. Selanjutnya, Spanyol
menjalin hubungan dengan Tidore, saingan berat Ternate.
Portugis merasa tidak senang ada saingan dari Spanyol
di Tidore. Persaingan antara Portugis dan Spanyol kembali terjadi, namun pada
tahun 1529 berhasil diselesaikan melalui Perjanjian Saragosa. Isi Perjanjian
Saragosa yaitu Spanyol kembali ke Filipina sedangkan Portugis tetap di Maluku.
Saat Portugis bersitegang dengan Spanyol, hubungan Ternate dan Tidore semakin
memanas.
Ø
BELANDA
Pada tahun 1602, dibentuklah VOC (Vereenigde Oost
Indische Compagnie), atau Persekutuan Maskapai Perdagangan Hindia Timur
(cukup disingkat Kongsi dagang milik Belanda) dibawah pimpinan Johan
Olderbarnevelt .
Tujuan dibentuknya VOC adalah :
a. Menghindari
persaingan tidak sehat diantara sesama pedagang Belanda.
b. Memperkuat
posisi Belanda dalam menghadapi persaingan dengan pedagang dari bangsa lain.
c. Membantu
dana pemerintah Belanda yang sedang berjuang menghadapi konflik dengan
Spanyol.Agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik,VOC diberi hak
Istimewa (hak Octroi), yaitu:
·
Dianggap sebagai wakil pemerintah Belanda di Asia.
·
Hak monopoli dagang di wilayah-wilayah antara Amerika
Selatan dan Afrika
·
Hak memiliki angkatan perang dan membangun benteng
pertahanan
·
Hak menyatakan perang dan atau membuat perjanjian
secara adil dengan penguasa pribumi.
·
Hak mengangkat pegawai
·
Hak memungut pajak
·
Hak melakukan pengadilan dan hak mencetak serta
menyebarkan uang sendiri.
Beberapa Kebijakan yang diberlakukan oleh VOC di Indonesia antara lain :
Beberapa Kebijakan yang diberlakukan oleh VOC di Indonesia antara lain :
1) Verplichte
Leverantie : Penyerahan wajib hasil bumi dengan harga yang
telah ditentukan VOC.
2) Contingenten : Kewajiban
bagi rakyat untuk membayar pajak berupa hasil bumi.
3) Ekstirpasi : Hak VOC
untuk menebang atau menggagalkan panen rempah-rempah agar tidak terjadi Over
Produksi yang dapat menurunkan harga rempah-rempah.
4) Peraturan
tentang ketentuan areal dan jumlah tanaman rempah-rempah yang boleh ditanam.
5) Pelayaran
Hongi, yaitu pelayaran dengan menggunakan perahu Kora-kora (perahu perang)
untuk mengawasi pelaksanaan monopoli dagang VOC dan menindak pelanggarnya.
Sebab – Sebab runtuhnya VOC.
Sebab – Sebab runtuhnya VOC.
1)
Biaya perang yang besar dalam
menghadapi perlawanan Bangsa Indonesia sehingga menghabiskan kas Negara.
2)
Gaji pegawai yang rendah dan tidak
sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya sehingga mendorong mereka melakukan
Korupsi. Korupsi tersebut otomatis menjadikan pemasukan Negara berkurang
drastic.
3)
Kekalahan VOC menghadapi persaingan
dagang dengan pedagang Eropa maupun pedagang Asia lainnya.
4)
Hutang VOC yang besar akibat dalam
keadaan merugi tetapi tetap membayarkan keuntungan kepada pemegang Saham.
5)
Terjadinya perang Inggris, Belanda
dan Perancis sehingga menjadikan jalur perdagangan tidak aman dan adanya
blokade-blokade dagang
Ø INGGRIS
Pemerintahan inggis mulai menguasai
Indonesia sejak tahun 1811 pemerintahan inggis mengangkat Thomas Stamford
raffles (TSR) sebagai gubernur jendral di Indonesia . ketika TSR bekuasa sejak
17 september 1811, ia telah menempuh beberapa langkah yang di di
pertimbangkan, baik di bidang ekonomi,social dan budaya.
Penyerahan kembali wilayah Indonesia yang di kuyasai
inggis di loaksanakan pada tahun 1816 dalam suatu penandatanganan perjanjian.
Pemerintah di wakili oleh john fendall, sedangkan pihak dari
belanda di wakili oleh Van der Cappelen. Sejak tahun 1816, berhakir
kekuasaasn inggis di Indonesia.
Pada tahun 1811 louis napoleon mencopot
kedudukan daendels, dengan alasan terlalu keras dalam menjalankan
pemerintahan. Sebagai gantinya, dianggap jenderal janssens. Dalam masa
pemerintahannya , janssens menghadapi kesulitan memulihkan pertahan
yang belum stabil.
Pada tanggal 3 agustus 1811 inggris muncul di batapia.
Peperangan tidak terlelakkan lagi. Janssens kalah dan menyerah dalam
perjanjian tuntang. Pulau jawapun berpindah tangan ke inggris. Wilayah bekas hindia-belanda di serahkan kepada Thomas
Stamford raffles sebagai penguasa baru. Raffles tidak begitu lama memerintah
hindia-belanda , karena di eropa sedang terjadi perubahan politik baru, inggris
dapat menguasai prancis.
Inggris kemudian mengadakan perjanjian dengan belanda,
yang di kenal dengan nama perjanjian
London. Isinya: belanda akan menerima
kembali tanah jajahnya yang dulu direbut prancis. Penyerahan wilayah hindia-belanda dari Inggris
kepada belanda berlangsung pada tanggal 9 agustus 1816. sejak peristiwa itu,
berhakirlah penjajahan inggris di wilyah hindia-belanda.
Pada tanggal 19 agustus 1816, beslangsung penyerahaan
kekuasaan atas Indonesia dari inggis kepada belanda. Pihak belanda d
wakili oleh sebuah komisariat jenderal yang terdiri atas mr.elout, van
der capellen, dan buyskess.
Sementara pihak inggris d wakili oleh john
fendall. Penyerahan kekuasaan itu di adakan di London, inggris,
yang kemudaian dikenal dengan convention of London. Penyerahaan
kekuasaan itu dilakukan setelah kekuasaan kaisar napoleon
bonaparter jatuh. Hal itu berarti raja lowewijik napoleon di belanda juga
berakhir. Negeri belanda tidak lagi di kuasai prancis.
C. Dampak Imperialisme Barat Di Indonesia
1. Bidang politik :
·
Pamong praja yang dulu berdasarkan garis keturunan diubah
menjadi sistem kepegawaian
·
Jawa menjadi pusat pemerintahan dan membaginya menjadi
wilayah perfektur
· System hukum adat
berubah menjadi hukum barat modern di setiap prefektur yang disebut landgracht
2.
Bidang ekonomi
· Dibukanyan tambang-tambang baru
diwilayah Indonesia
· Kemajuan industri sudah mulai ada di Indonesia
· Adanya pembanguan rel kereta api
untuk distribusi
· Keadaan rakyat Indonesia tetap
menjadi petani miskin, buruh kebun, dan buruh tambang
3. Bidang social
. adanya pelapisan status social. Dari mulia yang tertinggi untuk orang eropa, golongan menengah seperti Cina, India, dan Arab. Kemudian golongan bawah adalah kaum pribumi atau rakyat Indonesia.
. adanya pelapisan status social. Dari mulia yang tertinggi untuk orang eropa, golongan menengah seperti Cina, India, dan Arab. Kemudian golongan bawah adalah kaum pribumi atau rakyat Indonesia.
4. Bidang budaya
a. Westernisasi, yaitu pemujaan terhadap
kebudayaan barat secara berlebihan
b. Didirikannya sekolah-sekolah
birokrat untuk kaum pribumi. Selain itu banyak bermunculan sekolah-sekolah
untuk rakyat di tiap daerah
D. Masa Pendudukan Jepang (1942-1945)
Masa pendudukan Jepang di Indonesia dimulai pada tahun 1942 dan berakhir pada tanggal 17 Agustus 1945 seiring dengan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia oleh Soekarno dan M. Hatta atas nama bangsa Indonesia. Penjajahan Jepang di Indonesia tidak terlepas dari keadaan yang terjadi di dunia yaitu perang dunia II. Barisan-barisan militer yang dibentuk oleh Jepang antara lain:
D. Masa Pendudukan Jepang (1942-1945)
Masa pendudukan Jepang di Indonesia dimulai pada tahun 1942 dan berakhir pada tanggal 17 Agustus 1945 seiring dengan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia oleh Soekarno dan M. Hatta atas nama bangsa Indonesia. Penjajahan Jepang di Indonesia tidak terlepas dari keadaan yang terjadi di dunia yaitu perang dunia II. Barisan-barisan militer yang dibentuk oleh Jepang antara lain:
1.
9 Maret 1943 didirikan
gerakan Seinendan (Barisan Pemuda)
2.
Pembentukan Barisan
Pelajar ( Gokutai) untuk pelajar SD - SLTA
3.
Pembentukan Barisan
bantu Polisi ( Keibodan)
4.
Pembentukan barisan
pembantu Prajurit Jepang ( Heiho)
5.
Pembentukan Barisan
Semi Militer khusus direkrut dari golongan Islam
6.
dengan nama : Hizbullah
(Tentara Allah)
7.
Pembentukan Pasukan
Pembela Tanah Air ( PETA)
8.
Pembentukan Jawa
Hokokai. Dalam rangka menancapkan kekuasaan di Indonesia, pemerintah militer
jepang melancarkan strategi politisnya dengan membentuk gerakan Tiga A. Selain
itu, Jepang pun melakukan propaganda untuk menarik simpati bangsa Indonesia
dengan cara:
· Menganggap
Jepang sebagai saudara tua bangsa Asia
· Melancarkan
semboyan 3A (Jepang pemimpin, Jepang cahaya dan Jepang pelindung Asia)
· Melancarkan
simpati lewat pendidikan berbentuk beasiswa pelajar.
· Menarik
simpati umat Islam untuk pergi Haji
· Menarik
simpati organisasi Islam MIAI.
· Melancarkan
politik dumping
· Mengajak
untuk bergabung tokoh-tokoh perjuangan Nasional
Selain propaganda, Jepang juga melakukan berbagai tindakan nyata berupa pembentukan badan-badan kerjasama seperti berikut:
Selain propaganda, Jepang juga melakukan berbagai tindakan nyata berupa pembentukan badan-badan kerjasama seperti berikut:
1. Putera (Pusat Tenaga
Rakyat) dengan tujuan membujuk kaum Nasionalis sekuler dan intelektual agar
menyerahkan tenaga dan pikirannya untuk mengabdi kepada Jepang.
2. Jawa Hokokai (Himpunan
kebaktian Jawa) merupakan organisasi sentral dan terdiri dari berbagai macam
profesi (dokter, pendidik, kebaktian wanita pusat dan perusahaan). Pada 6
Agustus 1945, 2 bom atom dijatuhkan ke dua kota di Jepang, Hiroshima dan
Nagasaki oleh Amerika Serikat. Ini menyebabkan Jepang menyerah kepada Amerika
Serikat dan sekutunya. Momen ini pun dimanfaatkan oleh Indonesia untuk
memproklamasikan kemerdekaannya. Jepang menyerah kepada Sekutu pada tanggal 15
Agustus 1945. Tentara dan Angkatan Laut Jepang masih berkuasa di Indonesia
karena Jepang telah berjanji akan mengembalikan kekuasaan di Indonesia ke
tangan Belanda. Para pemuda pejuang, termasuk Chaerul Saleh, yang tergabung
dalam gerakan bawah tanah kehilangan kesabaran, dan pada dini hari tanggal 16
Agustus 1945 mereka menculik Soekarno dan Hatta, dan membawanya ke
Rengasdengklok, yang kemudian terkenal sebagai peristiwa Rengasdengklok. Di
sini, mereka kembali meyakinkan Soekarno bahwa Jepang telah menyerah dan para
pejuang telah siap untuk melawan Jepang, apa pun risikonya. Mengetahui bahwa
proklamasi tanpa pertumbahan darah telah tidak mungkin lagi, Soekarno, Hatta
dan anggota PPKI lainnya malam itu juga rapat dan menyiapkan teks Proklamasi
yang kemudian dibacakan pada pagi hari tanggal 17 Agustus 1945.
E. Dampak Pendudukan Jepang Di Indonesia
v Bidang Ekonomi
ü Struktur
Ekonomi rakyat Indonesia rusak
ü Jepang
memonopoli hasil bumi.
ü Diadakan
pengerahan untuk memenuhi kebutuhan perang Jepang.
ü Diterapkan
sistem Autarki ( Rakyat di semua daerah harus memenuhi kebutuhan sendiri ).
ü Jepang
memonopoli kekayaan alam Indonesia.
v Bidang Kebudayaan
ü Bahasa Indonesia aktif digunakan sebagai bahasa
pengantar.
ü Bahasa Belanda dilarang digunakan.
ü Terbit Koran berbahasa Jepang dan Bahasa Indonesia.
ü Film dengan
bahasa Belanda di larang.
ü Diberlakukan tradisi Seikeirei yaitu membungkukkan
badan kearah matahari terbit sebagai wujud penghormatan Kaisar Jepang dan Dewa
Matahari.
v Dampak Bidang Militer
·
Bidang
militer bangsa Indonesia banyak memperoleh keuntungan
dengan
ditekankan pendidikan :
ü Seishin
( Semangat berjuang )
ü Bhusido
( Kesatria berani mati )
· Didirikan
organisasi militer PETA ( Pembela Tanah air ) dalam kesatuan ini dikenal
Pangkat :
ü Daidanco = Komandan batalyon.
ü Cudanco = Komandan Kompi.
ü
Shodanco = Komandan Pleton.
ü Budanco = Komandan regu
ü Giguyun = Prajurit Sukarela
BAB
3
PENUTUP
1.1
Kesimpulan
Imperialisme
merupakan suatu kebijakan suatu negera untuk menguasai negara lain dengan
tujuan mengeksploitasi sumber daya nya, penyebarkan agama, dan mendapatkan
kejayaan serta untuk mendapatkan bahan baku dari negara tersebut dan menjadikan
negara tersebut sebagai pasar bagi hasil produksinya.
Faktor
– faktor yang mendorong terjadinya imperialisme adalah keinginan untk menjadi jaya, serta
menjadi bangsa yang terbesar di seluruh dunia, Perasaan superioritas (racial
superiority), Usaha untuk menyebarkan agama
atau ideologi,
Letak suatu negara yang secara geografis dianggap tidak menguntungkan, Faktor
ekonomi.
Bentuk
– bentuk imperialisme berdasarkan tujuannya, imperialisme dibedakan menjadi 2
yaitu imperilaisme kuno (ancien imperialisme) dan imperialisme modern (modern
imperialisme), Dan berdasarkan bidang yang ingin di capai, imperialisme di
bedakan menjadi 4 yaitu imperialisme politik, imperialisme militer,
imperialisme kebudayaan, imperalisme ekonomi.
Akibat Imperialisme
mencakup berbagai aspek dalam kehidupan seperti akibat politik yaitu terciptanya
tanah-tanah jajahan, politik pemerasan, berkorbarnya perang colonial, timbulnya
politik dunia, timbulnya nasionalisme, akibat ekonomis yaitu negara
imperislis merupakan pusat kekayaan, negara jajahan lembah kemiskinan, industri
negara imperialis menjadi besar, perniagaan bangsa jajahan lenyap, perdagangan
dunia meluas, adanya lalu-lintas dunia (wereldverkeer), berkembang penanaman modal di
daerah jajahan oleh kaum partikelir/swasta,
kekuatan ekonomi penduduk asli tanah jajahan lenyap, dan akibat sosial dan budaya
yaitu negara imperialis hidup mewah sementara yang dijajah
serba kekurangan karena rakyat dibebankan berbagai macam kewajiban tanpa memiliki hak, negara imperialis
menjadi negara yang maju, sedangkan negara yang dijajah menjadi negara yang
terbelakang, segala hak ada pada negara imperialis, orang yang dijajah tidak
memiliki hak apa-apa, negara jajahan semakin miskin dan kebudayaan penduduk asli digeser dan
dipengaruhi oleh kebudayaan bangsa eropa.
Imperialisme bangsa
asing di Indonesia dilakukan oleh negara Portugis, Spanyol, Belanda, Inggris,
dan Jepang. Dengan membawa dampak di segala aspek kehidupan baik sosial,
politik, ekonomi maupun sosial.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku
Soebantardjo. 1960. Sari Sedjarah Jilid I: Asia – Afrika.
Yogyakarta: BOPKRI.
Agung,Leo.2013.
Sejarah Intelektual.Yogyakarta :Ombak.
Jazakallah, semoga bisa menambahkan http://vracarsa.blogspot.co.id/2016/07/faktor-pendorong-jepang-menjadi-negara.html
BalasHapus