aku

Kamis, 18 Desember 2014

Makalah Kapitalisme




KAPITALISME
MAKALAH

disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Intelektual

Oleh  :
Luluk Syarifah  120210302049




PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2014


BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pembahasan tentang ekonomi dan permasalahannya, seperti tidak akan lekang dimakan zaman. Entah itu, dalam tingkat yang paling sederhana ekonomi rumah-tangga, ataupun dalam tataran yang lebih luas, dalam konteks ekonomi negara misalnya. Sifat dasar manusia yang ingin selalu memenuhi kebutuhannya, semakin menambah ruang lingkup pembahasan itu semakin luas. Pembahasan masalah ekonomi berkembang menjadi pem-bahasan permasalahan manusia itu sendiri. Dengan kebutuhan yang tidak pernah habis manusia dibuat menjadi sibuk. Kenyataan inilah yang membuat manusia diliputi masalah-masalah ekonomi. Perekonomian dunia yang sangat mempengaruhi kehidupan manusia, memiliki cerita sejarah yang panjang. Deretan tulisan yang menerangkannya pun tak akan habis dibaca, selalu ada bagian tertentu yang masih tersisa untuk dibuka dan dipahami.
Sistem perkonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara dalam memecahkan berbagai permasalahan ekonomi yang dialami oleh negara tersebut, misalnya pengalokasian sumber daya yang dimilikinya, pelaksanaan produksi, distribusi dan konsumsi  baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut. Perbedaan yang mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki semua faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut di pegang oleh pemerintah.
Salah satu sistem perekonomian yang ada didunia adalah sistem ekonomi kapitalis, yaitu sistem ekonomi dimana kekayaan produktif terutama dimiliki secara pribadi dan pruduksi terutama untuk penjualan. Tujuan dari pemilikan pribadi tersebut adalah untuk mendapatkan suatu keuntungan yang lumayan dari penggunaan kekayaan pruduktif.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, terdapat beberapa rumusan masalah diantaranya;
1. Bagaimana sejarah Kapitalisme ?
2. Bagaimana perkembangan sistem Ekonomi Kapitalisme ?
3. Bagaimana prinsip dan bentuk Kapitalisme ?
4. Bagaimanakah Kapitalisme di berbagai bidang ?
5. Negara mana sajakah yang menganut sistem Ekonomi Kapitalis?
6. Bagaimana dampak Kapitalisme?
7. Bagaimana pengaruh Kapitalisme di Indonesia?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan yang hendak dicapai diantaranya;
1. Untuk mengetahui latar belakang Kapitalisme
2. Untuk mengetahui perkembangan Kapitalisme
3. Untuk mengetahui prinsip dan bentuk Kapitalisme
4. Untuk mengetahui pengaruh dan dampak kapitalismedi berbagai bidang
5. Untuk mengetahui Negara yang menganut sistem Ekonomi Kapitalis
6. Untuk mengetahui dampak Kapitalisme
7. Untuk mengetahui pengaruh Kapitalisme di Indonesia

 
 BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Kapitalisme
            Dari etimologi kapitalisme terdiri dari dua kata, yaitu capital dan isme. Capital secara umum berarti modal, jadi kapitalisme adalah paham yang berdasarkan modal. Kapitalis dapat kita artikan sebagai suatu paham yang meyakini bahwa pemilik modal melakukan usaha untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Dalam paham ini, pemerintah tidak dapat melakukan intervensi pasar guna mendapatkan keuntungan bersama, namun intervensi pemerintah adalah untuk kepentingan-kepentingan pribadi.
Kapitalisme atau capital adalah suatu paham yang meyakini bahwa pemilik modal bisa melakukan usahanya untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya dimana pemerintah tidak dapat melakukan intervensi pasar (Wikipedia, bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas).
            Menurut Dudley Dillard kapitalisme adalah hubungan-hubungan di antara pemilik  pribadi atas alat-alat produksi yang bersifat nonpribadi (tanah, tambang, instalasi industry dan sebagainya, yang secara keseluruhan disebut modal atau capital) dengan para pekerja yang biar pun bebbas namun tak punya modal yang menjual jasa tenaga kerjanya kepada para majikan.
System kapitalisme sepenuhnya memihak dan menguntungkan pihak-pihak pribadi kaum bisnis swasta. Seluruh keputusan yang menyangkut bidang produksi baik itu alam dan tenaga kerja dikendalikan oleh pemilik dan diarahkan untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Secara sosiologis paham kapitalisme berawal dari perjuangan terhadap kaum feodal salah satu tokoh yang terkenal Max Weber dalam karyanya “The Protestan Etic of Spirrit Capitalism” mengungkapkan bahwa kemunculan kapitalisme erat sekali dengan semangat religious terutama kaum protestan. Pendapat Weber ini didukung Marthin Luther King yang mengatakan bahwa lewat perbuaatan dan karya yang lebih baik  manusia dapat menyelamatkan diri dari kutukan abadi. Tokoh yang mendukung adalah Benjamin Franklin dengan motonya yang sangat terkenal: “Time is Money’, bahwa manusia hidup untuk bekerja keras dan memupuk kekayaan.
Kapitalisme memiliki sejarah yang panjang, yaitu sejak ditemukannya sistem perniagaan yang dilakukan oleh pihak swasta. Akan tetapi bukan hanya kritik saja yang mengancam kapitalisme melainkan juga ideologi lain yang ingin melenyapkannya seperti komunisme.
Kapitalisme mulai mendominasi kehidupan perekonomian ekonomi dunia Barat sejak runtuhnya feodalisme. Akar kapitalisme dalam beberapa hal bersumber daari filsafat Romawi kuno. Hal itu muncul pada ambisinya untuk memiliki kekuatan dan meluaskan pengaruh serta kekuasaan. Kapitalisme berkembang secara bertahap dari feodalisme,  bourgeoisme sampai pada kapitalisme. Selama proses situ berlangsung telah bekembang berbagai pemikirran dan ideologi yang melanda dalam arus yang mengarah pada pengukuhan hak milik pribadi dan seruan kebebasan. Kapitalisme menyeru dan membela liberalisme. Tetapi kebebasan politik telah berubah menjadi kebebasan moral dan sosial, kemudian berubah menjadi permisifisme. Setelah Eropa memasuki zaman Renaiscance yaitu zaman dimana pencerahan mulai muncul setelah zaman feudal kapitalisme muncul bersamaan dengan munculnya ideologi baru yaitu munculnya liberalisme.
Bapak kapitalisme yaitu Adam Smith mengemukakan lima teroti dasar dari kapitalisme yaitu:
1.      Pengakuan hak milik pribadi tanpa batas-batas tertantu.
2.      Pengakuan hak pribadi untuk melakukan kegiatan ekonomi demi meningkatkan status sosial ekonomi.
3.      Pengakuan adanya motivasi ekonomi dalam bentuk semangat meraih keuntungan semaksimal mungkin.
4.      Kebebasan melakukan kompetisi
5.      Mengakui hukum ekonomi pasar bebas atau mekanisme pasar.

Pendapat Adam Smith yang paling penting ialah tentang ketergantungan peningkatan perekonomiaan, kemajuan dan kemakmuran kepada kebebasan ekonomi yang tercermin kepada kebebasan individu yang memberikan seseorang kebebasan memilih pekerjaannya sesuai dengan kemampuannya yang dapat mewujudkan penghasilan yang dapat memenuhi kebutuhan dirinya. Kebebasan berdagang dimana produktivitas peredaran produksi dan distribusinya berlangsung dalam iklim persaingan bebas. Kaum kapitalisme memandang kebebasan adalah suatu kebutuhan bagi individu untuk menciptakan keserasian antara dirinya dan masyarakat. Sebsb kebebasan itu adalah suatu kekuatan pendorong bagi produksi karena ia benar-benar menjadi hak manusia yang menggambarkan kehormatan kemanusiaan.

2.2 Perkembangan Sistem Ekonomi Kapitalisme
            Kapitalisme tentunya tidak dapat dipisahkan dari Eropa, tempat berkembangnya paham tersebut. Lahirnya sistem negara modern ditandai dengan tercapainya perjanjian Westphalia pada tahun 1648. Perjanjian ini menetapkan sistem negara yang merdeka dan berdaulat dan melepaskan diri dari otoritas politik paus dan gereja khatolik Roma. Ini merupakan munculnya embrio sekularisme yang memisahkan antara negara (politik) dengan agama. Prinsip dasar sekularisme itu adalah manusia sebagai pembuat aturan atau hukum. Namun di Eropa sampai pada abad ke-19, peran rakyat dalam politik masih sangat minim. Eropa pada masa itu masih diperintah oleh raja, kaisar, dan kaum aristokrat.
            Terdapat tiga peristiwa penting yang berpengaruh pada perubahan situasi di Eropa. Yaitu revolusi industri, revolusi Prancis, dan tingkat melek huruf (literasi). Revolusi industri telah memunculkan masyarakat kelas menengah yang mempunyai kekuatan ekonomi dan meminta keseimbangan politik yang sama. Sedangkan revolusi Perancis, memunculkan berbagai paham seperti nasionalisme, liberalisme, dan equalitas. Yang mana paham-paham tersebut menuntut adanya peranan masyarakat dalam negara. Sedangkan meningkatnya tingkat melek huruf di kalangan rakyat menyebabkan mereka dapat membaca berbagai peristiwa dan pemikiran yang berkembang di Eropa.
      Ide pemisahan agama di negara dianggap sebagai jalan kompromi antara pemuka agama dengan para cendikiawan dan filsuf yang mengingkari dominasi para agamawan. Dengan demikian ide sekularisme ini tidaklah mengingkari adanya agama, namun tidak juga menjadikannya peran dalam kehidupan. Atas paradigma ini mereka berpendapat bahwa manusia berhak mengatur hidupnya sendiri, dan juga mempertahankan kebebasan individu yakni, kebebasan beragama, kebebasan berpendapat, dan kebebasan atas kepemilikan. Dari kebebasan kepemilikan inilah munculnya paham sistem ekonomi kapitalis yang sesuai dengan nilai-nilai kebebasan individu diatas.
            Kapitalisme pada saat ini bukan hanya berarti sebuah teori ekonomi saja, namun kapitalisme sudah menjadi ideologi dunia yang mencengkram dan mengatur semua sendi-sendi kehidupan manusia secara menyeluruh dan sistemik.
            Kelahiran sistem ekonomi kapitalis ini tidak dapat dipisahkan dari seorang ahli ekonomi yaitu Adam Smith. Dengan sistem pasarnya memunculkan pengetahuan tingkah laku ekonomi yang belum pernah ditemukan sebelumnya dan kemudian menjadi bahan analisa bagi terbentuknya sebuah ilmu. Pandangan, pemikiran, beserta teori-teorinya tertuang dalam bukunya dan menjadi dasar terbentuknya sistem ekonomi yang masih berlaku hingga sekarang, yakni sistem ekonomi kapitalis. Inti dari pemikiran Smith adalah bahwa proses distribusi dan produksi haruslah lepas dari campur tangan pemerintah dan adanya perdagangan bebas.
            Pandangan teori dunia yang menganggap dunia sebagai sebuah kesatuan ekonomi kapitalis membuat negara pinggiran harus tergantung pada negara pusat. Negara terbelakang merupakan penghasil bahan mentah terutama dalam hal sektor pertanian. Kapitalisme masuk melalui sistem perdagangan yang tidak adil dimana negara terbelakang menjual barang mentah dengan harga relative rendah yang meyebabkan eksploitasi petani. Perkembangan selanjutnya melahirkan industri baru yang membutuhkan spesialisasi tenaga kerja yang ahli. Munculnya teknologi baru menyebabkan kapitalisme ini memerlukan tenaga kerja yang mengerti akan teknologi. Namun hal ini tidak ditemukan pada tenaga kerja dari negara terbelakang. Jadi proses ini pada negara terbelakang menghasilkan tenaga kerja kasar dan sedangkan tenaga kerja terampil dikuasai dari negara pusat. Tenaga kerja kasar yang berasal dari negara pinggiran ini menjadi sumber tenaga kerja yang murah sehingga tetap terjadinya eksploitasi pada para buruh kasar ini.
            Kapitalisme yang menjalar hingga negara terbelakang membuat adanya perubahan struktur sosial pada masyarakatnya, muncul kelas sosial baru yaitu kelas pemilik modal atau kaum borjuis. Kelas borjuis di negara terbelakang ini juga dengan mudah mendapat dukungan politik dari pemerintah. Kelas borjuis ini juga menggunakan sistem kapitalis untuk meningkatkan perekonomian mereka.
            Meskipun telah banyak mengalami perubahan, ternyata ilmu Smith lah yang sampai saat ini mendasari perkembangan ekonomi liberal yang melahirkan sistem ekonomi kapitalis. Kapitalisme yang sudah mulai berjangkit sejak revolusi industri semakin diperkuat dengan penemuan Smith. Selain dari teori-teori ini kemudian muncullah pemikiran yang melawan kapitalis ini karena sistem ini telah menimbulkan kesengsaraan bagi buruh. Adalah Karl Marx yang dalam bukunya Das capital yang meramalkan keruntuhan dari kapitalisme tersebut walaupun sebenarnya kapitalisme ini memang tidak segera mati seperti yang dibayangkan Marx. Misalnya pada harapannya terhadap tahapan revolusi negara berkembang, Marx meramalkan bahwa negara terbelakang memerlukan dua tahap revolusi, yaitu revolusi borjuis dan revolusi sosialis. Revolusi borjuis dilakukan oleh kelas borjuis nasional guna melawan penindasan negara maju dan kemudian baru dilanjutkan oleh perjuangan revolusi sosialis oleh kelas proletar. Namun hal ini tidak sesuai yang diharapkan karena kaum borjuis nasional pun seperti yang telah di terangkan diatas juga memakai sistem ekonomi kapitalis dan hanya mementingkan keuntungan besar yang mereka peroleh sehingga tidaklah perlu oleh mereka untuk melakukan perjuangan kelas. Namun pemahaman ideologi komunisme ala Marx ini juga mempunyai arti penting dalam pengaruhnya terhadap pemikiran-pemikiran selanjutnya dan masih dipakai oleh beberapa negara hingga saat ini.
            Dari keterangan diatas, dapatlah kita bagi sejarah perkembangan kapitalisme ini menjadi tiga tahapan. Yang pertama, kapitalisme awal (1500-1750). Kapitalisme pada fase ini masih mengacu pada kebutuhan pokok yang ditandai dengan hadirnya industri sandang di Inggris. Dan kemudian berlanjut pada usaha perkapalan, bahan-bahan mentah, barang-barang jadi, dan bentuk variasi kekayaan lainnya. Perdagangan zaman ini berkembang menjadi perdagangan publik. Tahap selanjutnya yaitu kapitalisme klasik (1750-1914). Kapitalisme pada masa ini merupakan perkembangan dari perdagangan publik ke perdagangan industri. Hal ini ditandai dengan munculnya revolusi industri di Inggris dimana diciptakannya mesin-mesin besar yang menunjang industri. Tahap ketiga yaitu kapitalisme lanjut (1914-sekarang). Momentum utama fase ini ialah perang dunia I. kapitalisme lanjut sebagai peristiwa penting terbagi dalam tiga peristiwa. Pertama pergeseran dominasi modal dari Eropa ke Amerika. Kedua bangkitnya kesadaran bangsa-bangsa Asia-Afrika sebagai ekses dari kapitalisme klasik, yang kemudian mewujudkan kesadaran itu melalui perlawanan. Ketiga, revolusi Rusia yang berhasrat meluluhlantakkan fundamental kapitalisme, yang mana dari sini menghasilkan ideologi tandingan kapitalisme yaitu komunisme.

2.2.1 FASE-FASE KAPITALISME
1.      Kapitalisme Awal (1500 – 1750)
Pada akhir abad pertengahan (abad 16 – 18), industri di Inggris sedang terkonsentrasi pada industri sandang. Industri sandang di Inggris menjadi industri sandang terbesar di Eropa. Meskipun banyak masalah yang dihadapi akan tetapi industri sandang di Ingris menjadi industri yang sangat pesat. Industri sandang inilah yang menjadi pelopor lahirnya kapitalisme di Eropa sebagai suatu system sosial dan ekonomi. Kemudian industri ini berlanjut pada usaha perkapalan, pergudangan, bahan-bahan mentah, barang-barang jadi dan variasi bentuk kekayaan yang lain.
Dari beberapa kejadian dan juga factor lingkungan historis mempengaruhi pembentukan modal di Eropa Barat pada awal terbentuknya kapitalisme antara lain:
a.    Dukungan agama bagi kerja keras dan sikap hemat
b.   Pengaruh logam-logam mulia dari dunia baru terhadap perkembangan relative pendapatan atas upah, laba dan sewa.
c.    Peranan Negara dalam membantu dan secara langsung melakukan pembentukan modal dalam bentuk benda modal aneka guna.
Etika ekonomi yang diajarkan katolisme abad pertengahan menciptakan banyak hambatan bagi perkembangan kapitalis dan ideology kapitalis (Dudley Dillar, 1997;17).
Russel mengemukakan adanya tiga faktor yang menghambat kapitalisme di pedesaan dan di berbagai wilayah lain, kendala itu adalah:
a.    Tanah yang ada hanya digunakan untuk becocok tanam sehingga hasil produksinya sangat terbatas. Russel mengusulkan untuk mengubah tanah menjadi sesuatu yang lebih menguntungkan (profitable). Dalam pengertian lalin tanah bisa diperjual belikan seperti barang lainnya.
b.   Para petani atau buruh tani yang masih terikat pada sistem ekonomi subsistensi. Komentar Russel untuk hal ini adalah mereka siap untuk dipekerjaan dengan upah tertentu.
c.    Hasil produksi yang diperoleh petani saat tiu hanya sekedar digunakan untuk mencukupi kebutuhan pribadi. Menurut Russel produksi hasil petani harus ditawarka ke pasar dan siap dikonsumsi oleh publik.
2.      Kapitalisme Klasik
Pada fase ini ditandai dengan adanya revolusi industri di Inggris. Di inggris mulai banyak diciptakan mesin-mesin besar yang sangat berguna untuk menunjang industri. Revolusi industri dapat didefinisikan sebagai periode peralihan dari dominasi modal perdagang atas modal industri ke dominasi modal industri atas modal perdagangan (Dudley Diller 1987:22).
Kapitalisme mulai menjadi penggerak kuat bagi perubahan tekhnologi karena akumulasi modal memungkinkan penggunaan penemuan baru yang tak mungkin dilakukan oleh masyarakat miskin. Difase inilah mulai dikenal tokoh yang disebut “bapak kapitalisme” yaitu Adam Smith. Adam Smith bersama dengan bukunya yang sangat trkenal yaitu “wealth of nation (1776). Buku ini mencerminkan ideologi kapitalisme klasik. Salah satu poin ajarannya “laissez faire” dengan invisible hand-nya (mekanisme pasar). Kebijaksanaan laissez faire mencakup pula perdagangan bebas, keuangan yang kuat, anggaran belanja seimbang, dan bantuan kemiskinan minimum. Tak ada satu konsepsi barupun tentang masyarakat yang dapat menandingi peradaban kapitalisme.
Beberapa tokoh seangkatan seperti David Ricardo dan John Stuart Mills yang sring dikenal sebagai tokoh ekonomi neo klasik. Pada fase inilah kapitalisme sering mendapat hujatan pedas dari kelompok Marx.
3.      Kapitalisme Lanjut
Peristiwa besar yang menandai fase ini adalah terjadinya Perang Dunia. Kapitalisme lanjut sebagai peristiwa penting ini ditandai paling tidak oleh tiga momentum, yaitu :
a.    Pergeseran dominasi modal dari Eropa ke Amerika.
b.   Bangkitnya kesadaran bangsa-bangsa di Asia dan Afrika sebagai akses dari kapitalisme klasik, yang kemudian memanifestasikan kesadaran itu dengan perlawanan.
c.    Ravolusi Bolshevik Rusia yang berhasrat meluluh lantahkan institusi fundamentak kapitalisme yang berupa kepemilikan secara individu atas penguasaan sarana produksi, struktur kelas sosial, bentuk pemerintahan dan kemampuan agama. Dari sama muncul ideology tandingan yaitU komunisme.
2.2.3 Tokoh-Tokoh dalam Kapitalisme
·         Francois Quesnay . Lahir di Versailes Perancis dan bekerja sebagai dokter di istana Louis XV. Tetapi ia lebih mengutamakan bidang ekonomi dan mendirikan aliran lesphisiocrates. Tahun 1756 ia menerbitkan dua buah makalah tentang para petani dari selatan. Pada tahun 1758 ia menerbitkan tabel ekonomi yg disebut La Tableau Economique yang di dalamnya digambarkan peredaran uang di dalam masyarakat sebagai peredaran darah. Tentang tabel tersebut Mirabeau berkata “Di dunia ini terdapat tiga penemuan besar yaitu tulisan mata uang dan tabel ekonomi.”
·         John Locke meramu teori naturalisme liberal. Tentang hak milik ia berkata “Hak milik pribadi adalahl salah satu hak alam dan instink yang tumbuh bersama pertumbuhan manusia. Karena itu tak ada seorangpun yang mengingkari instink ini.”
  • Adam Smith adalah penganut aliran klasik terkenal. Ia lahir di kota Kirkcaldy Scotlandia. Belajar filsafat dan pernah menjadi guru besar logika di Universitas Glasgow. Tahun 1766 ia pergi ke Perancis dan bertemu dgn para penganut liberalisme. Tahun 1776 ia menerbitkan Penelitian Alam dan Sebab-sebab Kekayaan Manusia. Buku inilah yang dikatakan kritikus Edmund Burke sebagai karya tulis teragung yang pernah ditulis manusia.
  • David Ricardo yang membahas hukum pembagian hasil percapita dalam ekonomi kapitalisme. Teorinya yang terkenal ialah Hukum Pengurangan Penghasilan. Kata orang ia berorientasi falsafi yang bercampur dengan dorongan moral. Hal ini didasarkan kepada ucapannya “Segala perbuatan dipandang menghilangkan moral jika bukan keluar dari perasaan cinta kepada orang lain.”
  • Robert Malhus seorang ekonomi Inggris klasik yang dikenal pesimistis. Ia penemu teori kependudukan yang populer bahwa jumlah penduduk berkembang menurut deret ukur sedangkan produksi pertanian berkembang menurut deret hitung.
  • John Stuart Mill yang dipandang sebagai penghubung aliran individualisme dengan aliran sosialisme. Tahun 1836 ia menerbitkan buku yang berjudul Prinsip-prinsip Ekonomi Politik.
  • Lord Keynes teorinya berkisar tentang pengangguran dan lapangan kerja. Teori ini telah melampaui teori-teori yang lain. Karena itu dialah yang berjasa dalam menciptakan lapangan kerja secara utuh bagi suatu kekutan aktif di masyarakat kapitalis. Teori-teorinya itu disebut dalam bukunya yg berjudul Teori Umum Tentang Lapangan Kerja Bursa dan Mata Uang. Buku ini beredar pada tahun 1930.
  • David Hume penemu teori pragmatisme yg integratif. Ia mengatakan “Hak milik khusus adalah tradisi yang dianut masyarakat yang harus diikuti. Sebab disanalah manfaat mereka.”
2.3 Prinsip dan Bentuk Kapitalisme
Prinsip-prinsip kapitalisme yaitu :
1.      Mencari keuntungan dengan berbagai cara dan sarana kecuali yang terang-terangan dilarang Negara karena merusak masyarakat seperti heroin dan semacamnya.
2.      Mendewakan hak milik pribadi dengan membuka jalan selebar-lebarnya agar tiap orang mengarahkan kemampuan dan potensi yang ada untuk meningkatkan kekayaan dan meliharanya serta tidak ada yang menjahatinya. Karena itu dibuatlah peraturan-peraturan yang cocok untuk meningkatkan dan melancarkan usaha dan tidak ada campur tangan Negara dlam kehidupan ekonomi kecuali dalam batas-batas yang sangat diperlukan oleh peraturan umum dalam rangka mengokohkan keamanan.
3.      Perfect competition.
4.      Price system sesuai dengan tuntutan permintaan dan kebutuhan bersandar pada peraturan harga yang diturunkan dalam rangka mengendalikan komoditas dan penjualannya.

            2.3.1 Ciri-Ciri Kapitalisme
a. Pengakuan yang luas atas hak-hak pribadi. Pemikiran alat produksi ditangan individu. Individu bebas memilih pekerjaan/usaha yang dipandang baik baginya.
b. Perekonomian diatur oleh pasar. Pasar berfungsi memberikan signal kepada produsen dan konsumen dalam membentuk harga-harga. Campur tangan pemerintah diusahakan sekecil mungkin. Motif yang menggerakkan perekonomian adalah mencari laba.
c. Manusia dipandang sebagai makhluk homo-economicus yang dipandang bahwa selalu mengejar kepentingan / keuntungan sendiri.
2.3.2 Bentuk-bentuk kapitalisme
1. Kapitalisme perdagangan. Muncul pada abad ke-16 setelah dihapusnya system feodal. Dalam Bentuk-bentuk system ini seorang pengusaha mengangkat hasil produksinya dari satu tempat ke tempat lain sesuai dengan kebutuhan pasar. Dengan kemudian ia berfungsi sebagai perantara antara produsen dan konsumen.
2. Kapitalisme industry. Lahir karena ditopang oleh kemajuan industry dengan penemuan mesin tenun tahun 1733 dan mesin uap oleh James Watt tahun 1765. Semua itu telah membangkitkan revolusi industry di Ingris dan Eropa menjelang abad ke-19. Kapitalisme industry ini tegak di atas dasar pemisahan antara modal dan buruh, yakni antara manusia dan mesin.
3. Sistem Kartel yaitu kesepakatan perusahaan-perusahaan besar dalam membagi pasaran internasional. System ini member kesempatan untuk memonopoli pasar dan pemasaran seluas-luasnya. Aliran ini tersebar di Jerman dan Jepang.
4. Sistem Trust yaitu sebuah system yang membentuk satu perusahaan dari berbagai perusahaan yang bersaing agar perusahaan tersebut lebih mampu berproduksi dan lebih kuat untuk mengontrol dan menguasai pasar.
Pemikiran dan keyakinan-keyakinan lainnya Aliran naturalisme yang merupakan dasar kapitalisme ini sebenarnya menyerukan hal-hal sebagai berikut:
1.      Kehidupan ekonomi yang tunduk kepada system natur yang bukan buatan manusia. Dengan sifat seperti itu akan mampu mewujudkan pengembangan hidup dan kemajuan secara simultan.
2.      Tidak ada campur tangan Negara dalam kehidupan ekonomi dan membatasi tugasnya hanya untuk melindungi pribadi-pribadi dan kekayaan serta menjaga keamanan dan membela Negara.
3.      Kebebasan ekonomi bagi tiap individu dimana ia mempunyai hak untuk menekuni dan memilih pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan. Tentang kebebasan seperti ini diungkapkan dalam sebuah prinsip yang sangat masyur dengan semboyan “biarkan ia bekerja dan biarkan ia berlalu.”
4.      Kepercayaan kapitalisme terhadap kebebasan yang tiada batas telah membawa kekacauan keyakinan dan perilaku. Ini melahirkan berbagai konflik di Barat yang kemudian melanda dunia sebagai akibat dari kehampaan pemikiran dan kekosongan rohani.
5.      Rendahnya upah dan tunmtutan yang tinggi mendorong tiap anggota keluarga bekerja. Akibatnya tali kekeluargaan putus dan sendi-sendi sosial di kalangan mereka runtuh.

Pendapat Adam Smith yang paling penting ialah tentang ketergantungan peningkatan perekonomian kemajuan dan kemakmuran kepada kebebasan ekonomi yang tercermin pada kebebasan individu yang memberikan seseorang bebas memilih pekerjaannya sesuai dengan kemampuannya yang dapat mewujukan penghasilan yang dapat memenuhi kebutuhan dirinya. Kebebasan pedagang dimana produktivitas peredaran produksi dan distribusinya berlangsung dalam iklim persaingan bebas.
Kaum kapitalis memandang kebebasan adalah suatu kebutuhan bagi individu untuk menciptakan keserasian antara dirinya dan masyarakat. Sebab kebebasan itu adalah suatu kekuatan pendorong bagi produksi karena ini benar-benar menjadi hak manusia yang menggambarkan kehormatan kemanusiaan.

2.4 Kapitalisme di Berbagai Bidang
2.4.1.      Kapitalisme Pendidikan
Kapitalisme kini telah menyentuh wilayah pendidikan nasional. Munculnya dikotomi Sekolah Berstandar Internasiaonal (SBI) dan sekolah biasa merupakan pengejawantahan semangat kapitalis dalam dunia pendidikan. Tidak dipungkiri, akan muncul kelas-kelas sosial sebagai bias ‘penerapan’ ide kapitalis dalam dunia pendidikan. Kelas sosial karena system pendidikan yang berbasis modal dan menyampingkan kecerdasan.
Contoh sederhana, jika dikota anda ada sekolah ber-SBI atau minimal masih Rintisan Standar Internasiona (RSBI) yang bersebelahan dengan sekolah biasa, anda pasti menyaksikan fenomena memprihatinkan. Betapa kesenjangan sosial kelihatan sangat nyata dan menjadi pemandangan lumrah. Halaman parkir sekolah ber-SBI dipastikan penuh dengan mobil dan seluruh siswa masuk sekolah menenteng laptop. Sebaliknya di sekolah biasa, para siswa diantar dengan sepeda motor, naik angkutan kota, bahkan jalan kaki. Jarang sekali yang menenteng laptop atau membawa ponsel pun seharga ratusan ribu. Kesenjangan kenyataan ini merupakan pengejawantahan gagasan kapitalisme dalam dunia pendidikan.
Perbedaan menyolok performance siswa dan pengajar antara sekolah berstandar internasional dan sekolah biasa mengindikasikan munculnya kelas sosial dalam masyarakat pendidikan. Sebuah kelas sosial sebagai akibat sistem pendidikan yang berbasis modal dan meletakkan kemampuan atau kecerdasan adalah efek dari kekuatan modal.
Dalam sistem pendidikan nasional, kecerdasan bisa dicapai apabila ditunjang oleh fasilitas lengkap (berteknologi tinggi). Dengan teknologi yang memadai, maka proses belajar akan berlangsung dengan baik. Logika seperti inilah yang menjadi landasan kegiatan belajat mengajar dalam sistem pendidikan Indonesia.
Semestinya konsep SBI dan Non SBI ditinjau ulang. Sesuai amanat UUD 1945 bahwa setiap warga Negara berhak mendapat pengajaran. Pemerataan pendidikan harus dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia. Kenyataanya dalam sistem pendidikan kita mereka yang memiliki modal akan menikmati fasilitas pendidikan yang mewah. Sedangkan yang kurang beruntung hanya bisa menikmati sekolah biasa dengan fasilitas seperti seadanya.

2.4.2.      Kapitalisme Dalam Lembaga Keuangan Perbankan
Sistem kapitalis memposisikan uang sebagai sesuatu yang mempunyai nilai berdasarkan waktu. Keadaan ini akan memaksan lembaga keuangan khususnya perbankan memberikan pertolongan financial dengan mengharapkan imbalan bunga,sehingga bunga dapat didefinisikan sebagai ‘tiada pertolongan tanpa imbalan’. Hal ini bertolak belakang sekali dengan prinsip seseorang muslim, karena islam merupakan agama terbesar di Indonesia, dimana pertolongan diberikan dengan ikhlas dan biarlah Allah SWT yang membalas dengan cara-Nya.
Disadari atau tidak, bunga merupakan salah satu faktor utama penyebab krisis moneter tahun 1997 dan krisis keuangan global saat ini. Semua instansi keuangan baik bank maupun non bank menarik dana dari masyarakat dengan iming-iming bunga dan  menyalurkannya kembali kepada masyarakat dengan memperoleh imbalan berupa bunga. Keserakahan akan mendorong lembaga keuangan untuk menyalurkan dana kepada pihak manapun secara besar-besaran, akibatnya terjadi kredit macet yang berdampak besar terhadap lembaga itu sendiri.
Di Indonesia ini terjadi sebelum krisis dan memacu terjadinya krisis moneter, sedangkan di Amerika Serikat ini memacu terjadinya krisis kredit perumahan yang menyebabkan terjadinya krisis keuangan global. Disatu sisi jika pemerintah atau bank sentral melakukan regulasi ketat akan berdampak buruk juga bagi perekonomian karena akan terjadi fenomena yang disebut credit crunch. Dimana lembaga keuangan tidak menyalurkan kredit karena regulasi ketat sehingga roda perekonomian tidak berjalan, khususnya sector riil yang menyerap tenega kerja.
IMF melalui rezim investai terbuka untuk mendorong pertumbuhan ekonomi global. Namun pada kenyataannya pertumbuhan ekonomi yang didorong liberalisasi perdagangan, privatisasi, dan rezim investasi bebas hanya menguntungkan negara-negara maju. Liberalisasi perdagangan tidak hanya transfer hasil produksi, tetapi juga mempermudah negara maju untuk mengeksploitasi sumber daya alam yang dimiliki oleh negara dunia ketiga. Rezim investasi bebas merupakan pintu untuk mempermudah arus investasi yang menjadi fakor penting bagi perkembangan perusahaan multinasional dan transnasional agar mampu bergerak melintasi batas negara.

2.5 Negara yang Menganut Sistem Ekonomi Kapitalis
2.5.1 Inggris
        Dilihat dari sudut pandang sejarah, Inggris dikenal luas oleh publik dunia dengan statusnya yang merupakan Negara penjajah terbesar di dunia dengan menggunakan sistem pembangunan ekonomi pasar di Negara jajahannya dan berbagi keuntungan dengan Sang Penjajah. Ini sangat menggambarkan sifat kapitalisnya yang mengandalkan pasar, ini lebih dikenal dengan istilah Nekolim, Neokolonialisme-Kolonialisme-Imperialisme.
Karena revolusi industri, Inggris menjadi negara kapitalis dan berkembang menjadi negara imperialis. Dalam bentuk imperialis modern, yaitu penguasaan politik atau pemerintahan negara yang dikuasai, melakukan eksploitasi di bidang ekonomi dan penetrasi di bidang kebudayaan. Bangsa-bangsa yang di bawah jajahan Inggris pada umumnya menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa resmi setelah bangsa yang bersangkutan merdeka. Dengan demikian penetrasi kebudayaan Inggris atas daerah jajahan berhasil. . Daerah-daerah yang dikuasai Inggris antara lain: India, Kanada, Ameriak Utara. Pada masa Ratu Victoria, imperialis Inggris mencapai puncaknya.
2.5.2 Amerika Serikat
Salah satu budaya politik Amerika adalah sistem perekonomian kapital. Kapitalisme adalah metode alternative untuk mendistribusikan keuntungan dan kerugian ekonomi. Kapitalisme mengharuskan pemerintah untuk terlibat dalam kegiatan ekonomi seminimal mungkin. Bebas berusaha dan kepercayaan diri adalah prinsip-prinsip dasar dari kapitalisme. Firma atau perusahaan diperbolehkan untuk beroperasi di pasar bebas dan terbuka, dan individu-individu diharapkan mampu berusaha dengan inisiatif mereka sendiri untuk membangun keamanan stabilitas ekonomi mereka. Perusahaan menentukan apa yang akan mereka produksi dan harga untuk barang dan jasa mereka sementara pembeli menentukan apa yang akan mereka beli dengan harga berapa.
Amerika serikat tidak secara murni menganut sistem kapitalisme, karena pemerintah mengambil peran dalam mengatur dan mendorong perekonomian. Istilah ekonomi campuran ini digunakan dalam menentukan bentuk anasir berbeda dari sistem ekonomi kombinasi antara elemen sosialis dan kapitalis. Amerika Serikat mengadopsi lebih banyak elemen kapitalis daripada elemen sosialis. Karena tradisi individualisme yang kuat, orang Amerika cenderung membatasi tujuan dari tindakan pemerintah dalam bidang ekonomi.
2.6 PENGARUH KAPITALISME
v  Segi Negatif Kapitalisme
§  Sistem buatan manusia.
Sekelompok kecil pribadi mendominasi pasar untuk mencapai kepentingan sendiri tanpa menghargai kebutuhan masyarakat dan menghormati kepentingan umum.
§  Egoistik.
Dalam system kapitalisme individu dan sekelompok kecil pribadi mendominasi pasar untuk mencapai kepentingan sendiri tanpa menghargai kebutuhan masyarakat dan menghormati kepentingan umum.
§  Monopolistic.
Dalam system kapitalisme seorang kapitalis memonopoli komonditas dan menimbunnya. Apabila barang tersebut habis di pasar ia mengeluarkannya untuk di jual dengan harga mahal yang berlipat ganda mencekik konsumen dan orang-orang lemah.
§  Terlalu berpihak pada hak milik pribadi.
Kapitalisme terlalu mengagungkan hak milik pribadi. Sedangkan komunisme malah menghilangkan hak milik pribadi.
§  Persaingan.
System dasar kapitalisme membuat kehidupan menjadi arena perlombaan harga. Semua orang berlomba mencari kemenangan. Sehingga kehidupan dan system kapitalisme berubah menjadi riba dimana yang kuat menerkam yang lemah. Hal ini sering menimbulkan kebangkrutan pabrik atau perudahaan tertentu.
§  Perampasan tenaga produktif.
Kapitalisme membuat para tenaga kerja sebagai barang komoditas yang harus tumbuh kepada hokum, permintaan dan kebutuhan yang menjadikan dia sebai barang yang dapat ditawarkan setiap saat. Pekerja ini bisa jadi sewaktu-waktu diganti dengan orang lain yang upahnya lebih rendah dan mampu bekerja lebih banyak dan pengabdiannya lebih baik.
§  Pengangguran.
Suatu fenomena umum dalam masyarakat kapitalis ialah munculnya pengangguran yang mendorong milik perusahaan untuk menambah tenanga yang akan memberatkannya.
§  Kehidupan yang penuh gejolak.
Ini adalah akibat logis dari persaingan yang berlangsung antara dua kelas. Yang satu mementingkan pengumpulan uang dengan segala cara. Sedangkan yang satu lagi tidak diberi kesempatan mencari sendiri kebutuhannya tanpa kenal belas kasihan.
§  Penjajahan.
Karena didorong mencari bahan baku dan mencari pasar baru untuk memasarkan hasil produksinya kapitalisme memasuki petualangan pejajahan terhadap semua bangsa. Pada mulanya dalam bentuk penjajahan ekonomi pola piker politik dan kebudayaan. Kemudian memperbudak semua bangsa dan mengeksploitasi tenaga-tenaga produktif demi kepentingan penjajahan.
§  Peperangan dan mala petaka.
Umat manusia telah menyaksikan berbagai bentuk pembunuhan dan pembantaian luar biasa biadabnya. Itu terjadi sebagai akibat logis dari sebuah penjajahan yang menimpa umat manusia dibumi yang melahirkan bencana paling keji dan kejam.
§  Didominasi hawa nafsu.
Orang kapitalisme berpegang pada prinsip demokrasi politik dan pemerintahan. Pada umumnya demokrasi yang mereka gebar-gemborkan diikuti dengan hawa nafsu yang mendominasi dan jauh dari kebenaran dan keadilan.
§  Riba.
System kapitalisme tegak diatas landasan riba. Sedangkan riba merupakan akar penyakit yang membuat seluruh dunia menderita.
§  Tidak bermoral.
Kapitalisme memandang manusia sebagai benda materi. Karna itu manusia dijauhkan dari kecenderungan ruhani dan akhlaknya. Bahkan dalam system kapitalisme antara ekonomi dan moral dipisahkan jauh-jauh.
§  Kejam.
Kapitalisme serimg memusnahkan begitu saja komoditas yang lebih dengan cara dibakar atau dibuang kelaut karena khawatir harga akan jatuh disebabkan banyaknya penawaran. Mereka berani melakukan itu padahal masih banyak bangsa-bangsa yang menderita kelaparan.
§  Boros.
Orang-orang kapitalisme memproduksi barang-barang mewah disertai iklan besar-besaran tanpa perduli kebutuhan pokok masyarakat. Sebab yang mereka cari keuntungan belaka.
§  Tidak berperi kemanusiaan.
Orang kapitalis sering mengusir begitu saja seorang buruh karena alasan tenaganya kurang produktif. Tetapi kekejaman ini mulai diringankan akhir-akhir ini dengan adanya perbaikan dalam tubuh kapitalisme.
§  Sebagai system dalam perusahaan modern.
Di dalam system yang berlaku sekarang peningkatan keuntungan perusahaan hanya dapat dinikmati oleh para pemegang saham dan tidak mempunyai dampak yang signifikan terhadap kesejahteraan karyawan atau buruh.
§  Dalam system nilai tukar.
System kapitalis sebagai suatu system yang mayoritas diterapkan dibebagai Negara termasuk Indonesia, menempatkan uang sebagai sesuatu nilai yang berbeda karena perbedaan waktu, tempat, kekuatan daya beli masyarakat, dan sebagainya. Perbedaan ini akan mendorong spekulan untuk mengambil keuntungan yang sebesar-besarnya tanpa peduli terhadap nasib orang banyak.

v  Segi Positif Kapitalisme
            Kebaikan sistem kapitalis bagi Indonesia adalah memungkinkan Indonesia untuk mendapatkan suntikan dana investasi dari Negara kapitalis. Investasi ini sangat menguntungkan karena kita secara financial tidak dirugikan oleh investasi para kapitalis ini, jadi mereka memberikan uang (investasi) untuk dikelola oleh kita. Kalo ternyata kita bisa menggunakan uang tersebut dengan baik dan memperoleh laba, kita bagi-bagi uang labanya dengan si kapitalis tersebut (bagi hasil).
            Kalau ternyata kita merugi, artinya uang investasi habis tapi tidak mendapatkan laba, maka si kapitalis akan menarik uangnya yang tersisa. Jadi sebenernya dengan adanya kapitalis itu menanamkan investasi di Indonesia, kita punya kesempatan gratis untuk membangun bisnis tanpa resiko. Hanya saja biasanya kalau perusahaan bangkrut dan investasi ditarik lagi, maka para pegawai perusahaan itu akan di PHK dan inilah yang biasanya di ekspos, seolah-olah ada orang Indonesia yang menderita karena system ekonomi yang kapitalis.

Dalam buku “Kapitalisme Indonesia” yang ditulis oleh Tan Malaka (2008) disebutkan bahwa dampak kapitalisme di Indonesia membuahkan imperialisasi modern yang berasal dari perkembangan perusahaan-perusahaan di Eropa dengan memanfaatkan sumber daya alam dan sumber daya manusia di Indonesia. Perusahaan-perusahaan tersebut merupakan bentuk imperialisme dahulu yang hanya berfokus pada sistem membekali hidup dan kesejahteraan rakyat, kini menjelma menjadi momok menakutkan melalui instrument imperialism modern. Mereka berargumen bahwa Indonesia merupakan tempat yang tepat untuk berinvestasi dengan menghasilkan empat macam “kesaktian”. Pertama, Indonesia tetap menjadi pengambilan bekal hidup. Kedua, Indonesia menjadi negeri pengambilan bekal-bekal pabrik di Eropa. Ketiga, Indonesia menjadi negeri pasar penjualan barang-barang hasil dari macam-macam industri asing. Keempat, Indonesia menjadi lapangan usaha bagi modal uang jutaan rupiah bahkan milyaran jumlanhnya (Tan Malaka, 2008: 63). Dengan keadaan tersebut, kaum imperialis modern berada pada titik kesejahteraan tertinggi dengan meninggalkan kaum yang terbelakang jauh dari kenikmatan hidup mereka.
Kapitalisme merupakan suatu paham yang memiliki asumsi bahwa pemilik modal bisa melakukan usahanya untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya yang berkembang pesat di Eropa dan Amerika. Kapitalisme mulai muncul ke permukaan disebabkan oleh semakin berkembangnya teknik industri dalam pemenuhan kebutuhan pasar. Pada awalnya kapitalisme hanya berpusat di Pulau Jawa dan beberapa wilayah di Pulau Sumatera saja karena di sanalah terlihat bibit-bitit industialisasi seperti emas, timah, dan hasil tanam lainnya seperti pertanian dan perkebunan. Hal tersebut mengakibatkan adanya ketidak merataan atas hasil produksi di kota dan di desa. Penduduk kota seakan-akan menikmati hasil industrinya, sedangkan penduduk desa hanya memproduksi hasil pertanian. Gambaran ini menyimpulkan bahwa kontrasnya jarak yang memisahkan kota dan desa yang disebabkan oleh persebaran industri yang tidak merata tersebut. Adanya campur tangan asing yang mendesak sistem produksi Indonesia merupakan salah satu penyebab kemajuan ekonomi yang tidak teratur sebagaimana mestinya. Kota-kota tidak dianggap sebagai konsentrasi dari teknik, industri, dan penduduk. Ia tak menghasilkan barang-barang baik untuk desa maupun perdagangan luar negeri, dari kapitalis-kapitalis bumiputra (Malaka 2008:49).
Tulisan ini akan membagi pembagian waktu perkembangan kapitalisme menurut zona pembagian zaman, (1) sebelum Indonesia merdeka, dan (2) setelah Indonesia merdeka. Pada awalnya kapitalisme yang masuk ke Indonesia tergolong masih muda. Karena pada masa ini, penggunaan alat-alat modern dalam perusahaan baru dipergunakan. Perkembangan industrialisasi di Indonesia terpusat di pulau jawa, terutama industri pertanian. Notabene hasil sumber daya alam lainnya yang lebih bermakna seperti timah, besi, emas, dan lain sebagainya banyak terdapat di pulau lain selain pulau jawa. Adanya kapitalisme ini terdapat jembatan antara kota dan desa, dimana kota menghasilkan produksi industri dan produksi pertanian (Malaka 2008, 16).
Indonesia dahulu di jajah oleh Belanda, Inggris, dan Jepang. Akibat dari penjajahan inilah juga merupakan faktor masuknya ideologi kapitalisme. Telah disinggung sebelumnya, kapitalisme yang berkembang di Indonesia sedikit berbeda dengan kapitalisme yang berkembang di tempat lahirnya. Karena, kapitalisme di Indonesia tidak didasari atas kekayaan alam di negeri sendiri, malainkan hasil buah kebijakan negara asing yang dipergunakan demi memenuhi kepentingan-kepentingan mereka. Pemenuhan kepentingan negara asing tersebut ditempuh dengan memeras rakyat Indonesia dan mengintervensi sistem produksi rakyat Indonesia. terlebih lagi ketika Belanda mengeluarkan kebijakan Culturstelsel atau yang diartikan sebagai Tanam Paksa. Kebijakan ini sangat kejam dan sangat membebani punggung rakyat Indonesia. Culturstelsel diakui sangat tidak manusiawi oleh hampir setiap kaum yang mengalaminya maupun penilaian dari kaum terpelajar.
Tidak hanya seputar kebijakan belanda yang mengeluarkan sistem Tanam Paksa, adanya saudagar-saudagar Tionghoa pada zaman Kompeni Timur Jauh (VOC) (Malaka 2008, 50),  juga turut memeras rakyat Indonesia. Pada era kompeni ini, Indonesia dijajah pertama kali oleh kaum borjuis Belanda untuk yang pertama kalinya. Kapitalisme yang dialami Indonesia semata-mata dilakukan Belanda adalah untuk mengeruk keuntungan yang sebanyak-banyaknya. Konglomerat Tionghoa, sementara itu, tetap menangguk keuntungan terbesar. Merekalah yang mendapatkan lisensi untuk menjalankan berbagai proyek negara. Mereka pula yang mendanai perusahaan-perusahaan negara atau militer. Sehingga jika kita melihat fenomena yang terjadi pada masa sebelum kemerdekaan ini, negara jajahan mengambil semua kekayaan yang dimiliki oleh Indonesia melalui imperialismenya. Kapitalisme Belanda khususnya, tidak meninggalkan apa pun untuk Indonesia.
Ada tanggal 17 Agustus 1945, Soekarno memproklamirkan kemerdekaan Indonesia dan mulailah babak baru dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, yang diperjuangkan di lapangan militer melawan kekuatan Sekutu dan di lapangan politik antara kaum reformis dan kaum revolusioner. Setelah kemerdekaan Indonesia, benih-benih keberhasilan industri di Indonesia mulai muncul. Ketika pada masa Orde Baru secara perlahan-lahan keberhasilan tersebut mulai terasa pada perbaikan sektor eknomi. Namun, erbagai keberhasilan yang dirasakan oleh banyak masyarakat Indonesia ini terdapat maksud lain dibelakang keberhasilan itu. Dimana para penguasa pada masa rezim Soeharto bertujuan untuk memperkaya diri sendiri. Fenomena tersebut mencerminkan kapitalisme yang terjadi pada masa setelah kemerdekaan Indonesia. Sekelompok perusahaan Cina merebut saham sebesar 61 juta hektar hutan yang dialokasikan dengan ketidaktrasnparansi Direktorat Kehutanan setalah tahun 1965 (Hadiz dan Robinson 2004, 56). Melihat banyak perusahaan asing yang masuk ke Indonesia, tidak lain akibat dari kebijakan rezim Soeharto yang memberikan kesempatan besar bagi investor asing yang ingin menanamkan modalnya di Indonesia.
Fokus rezim Soeharto pada era Orde Baru adalah perbaikan dan pengembangan ekonomi melalui struktur administratif yang didominasi militer. Kebijakan perbaikan ekonomi memang berjalan mulus, namun hal ini juga menyebabkan Soeharto memiliki pemikiran authoritarianisme yang terlihat sebagai penghinaan negara dari keinginan yang tertanam kuat dan sebuah inkubator untuk kapitalisme rasional modern.  Era orde baru adalah era ketika kapitalisme benar-benar berkembang di Indonesia (Robinson, 2004: 48). Adanya penanaman modal asing, munculnya perusahaan-perusahaan asing serta aliansi dan lobi dengan berbagai lembaga internasional seperti IMF, World Bank, dan lain-lain untuk mendapatkan hutang dari luar negeri. Pada akhirnya setelah reformasi 1998, Indonesia terlilit hutang yang besar karena kebijakan rezim Soeharto tersebut.
Permainan kotor yang dilakukan oleh penguasa orde baru, berakhir ditandai dengan dorongan masyarakat Indonesia sendiri yang menginginkan adanya reformasi. Tetapi dengan berakhirnya orde baru, bukan berarti kapitalisme di Indonesia sudah berakhir. Justru mejadi acuan baru bagi penerus bangsa Indonesia saat ini. Kapitalisme merupakan hal yang sangat berpengaruh terhadap perekonomian dunia termasuk Indonesia. Melihat kenyataan banyakya kemiskinan di Indonesia, dimana terdapat kaum yang begelimangan harta. Kesenjangan tersebut merupakan dampak dari kapitalisme yang lebih bersifat mengeksploitasi keuntungan yang tak terkira, dengan mematikan perekonomian kecil yang merupakan kekuatan perekonomian lokal.
Simpulan dari pembahasan kali ini, kapitalisme yang terjadi di Indonesia tidak lebih dari pengurasan serta pengeksploitasian secara berlebihan terhadap kekayaan Indonesia. Ditinjau pada masa sebelum kemerdekaan, jelas sekali terlihat bahwa imperialisme negara jajahan di Indoensia mengkeruk keuntungan sebesar-besarnya tanpa meninggalkan apa pun untuk Indonesia. Tidak jauh berbeda pula ketika Indonesia telah memerdekakan dirinya terhadap jajahan. Kapitalisme tetap saja mengapakkan sayap dalam perekonomian dan industrialisasi di Indonesia. Soeharto dimana memimpin Indonesia pada masa orde baru, justru menipu rakyatnya Indonesia dengan perbaikan ekonomi yang signifikan dengan tujuan memperkaya dirinya sendiri. Tetapi kapitalisme tidak berhenti di era orde baru saja, di era reformasi pun kapitalisme tetap berkibar. Hanya saja dengan inovasi dalam perkembangannya.

  BAB 3. PENUTUP

3.1 Kesimpulan
            Sistem ekonomi kapitalis adalah suatu sistem ekonomi dimana seluruh kegiatan ekonomi mulai dari produksi, distribusi dan konsumsi diserahkan sepenuhnya kepada mekanisme pasar. Sistem ekonomi kapitalis atau sistem ekonomi pasar ini mempunyai ciri-ciri, kelebihan dan kekurangan.
            Tahap dalam sistem ekonomi kapitalis yang pertama adalah kapitalisme awal yang berlangsung sekitar abad ke-XVII sampai menjelang abad ke-XX dimana individu/swasta mempunyai kebebasan penguasaan sumber daya maupun pengusaan ekonomi dengan tanpa adanya campur tangan pemerintah berbeda pada tahap kapitalisme modern yang diterimanya peran pemerintah dalam pengelolaan perekonomian.
            Negara yang menganut sistem ekonomi kapitalis adalah Amerika Serikat dan Inggris. Amerika Serikat tidak secara murni menganut sistem kapitalisme, karena pemerintah mengambil peran dalam mengatur dan mendorong perekonomian. Inggris menjadi negara kapitalis yang berkembang menjadi negara imperialis.


 DAFTAR PUSTAKA
Samekto, Aji. 2005. Kapitalisme Modernisasai dan Kerusakan Lingkungan.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Lekachman, Robert dan Van Lonn, Boriin. 2010. Kapitalisme, Teori dan Perkembanganya. Bandung: Resist Book
Hisyam, amdya. Amerika Serikat: Liberalisme dalam Ekonomi Politik Internasional. (diakses melalui http://deedde.wordpress.com/2011/03/07/amerika-serikat-liberalisme-dalam-ekonomi-politik-internasional/)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar