saat ku usap dalam cerita ringan yang sempat
terpahat di kala itu
menjadi ukiran sejati lubuk-lubuk yang merindu
ku jelang kekauan yang tak semestinya kurasa
tapi semakin membeku dalam
setelah hasratku yang biasa membujur bersama kesia-siannya
kini keharusanku tuk mengakui kekosongan
akan bayangmu terus ku telan.
siapa yang tak merindukan pancaran cahaya
yang dulu pernah menembus mata
namun dibiaskan olehnya....
siapa yang berkata hari masih pagi tapi
didepanmu sudah jelas langit menjingga
apa kau tahu?
sipa yang masih ingin duduk manis
berbincang ttg bintang?
ketika semua terlelap dan tak ada
yang sadarkanmu tuk mengingatnya..
ketahuilaah jika aku dengan jelas masih
mengingat setiap isyarat dr matamu
masih lapang tuk menyimpannya dlm ingatanku
masih kuat tuk awtkan semua ttgmu
dan masih terukir meski semuanyaaa
telah mengalir seperti air..
~DFS april 2012.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar